Kamis 11 Jan 2024 12:41 WIB

Bantul Genjot Peningkatan Luas Panen Padi Musim Tanam 2024  

Luas panen padi di seluruh Bantul sepanjang tahun 2023 mencapai 28.500 hektare.

Panen padi di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Foto: Antara
Panen padi di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggenjot peningkatan luas tanam dan panen padi pada musim tanam 2024 setelah luas panen 2023 mengalami penurunan dibanding musim tanam 2022.

"Harapan kami untuk lahan pertanian di tahun 2024 ini kalau curah hujan normal luas panen padi ada kenaikan sekitar lima ribu hektare dibandingkan dengan tahun 2023," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo di Bantul, Kamis (11/1/2024).

Menurut dia, upaya yang dilakukan di antaranya dengan memandu kelompok tani untuk melakukan pembersihan sedimentasi atau lumpur yang mengeras pada saluran irigasi yang mengalami pendangkalan, agar aliran air lancar ketika musim hujan.

"Kemudian juga penyediaan benih padi di Balai Benih Pertanian yang berkualitas, jangan sampai benih tidak baik, sehingga tumbuhnya tidak maksimal. Jadi, kita berharap cuaca di musim 2024 normal," katanya.

Dia mengatakan, untuk luas panen padi di seluruh Bantul sepanjang tahun 2023 mencapai 28.500 hektare, mengalami penurunan dibanding luas panen padi pada musim tanam 2022 yang tembus 30.800 hektare.

"Penurunan luas panen ini karena faktor cuaca kekeringan dampak El Nino, makanya mudah mudahan di 2024 ada penambahan luas panen, karena mereka yang tanam di Desember kemarin itu panen sekitar Maret hingga April tahun ini," katanya.

Pihaknya juga berharap, para petani dapat mengoptimalkan kebijakan pemerintah tentang kemudahan dalam pencarian pupuk bersubsidi, yang sekarang ini persyaratan tidak harus memakai kartu tani, melainkan dengan menggunakan KTP.

"Kemarin sudah ada pengarahan, maka kita terus sosialisasi, pemerintah sudah memutuskan tanpa kartu tani, pakai KTP bisa pencairan pupuk, kita harus ikuti itu, ini dalam rangka mendukung swasembada pangan di 2024," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement