Rabu 17 Jan 2024 16:34 WIB

Lima Sifat Pelaku Amar Makruf Nahi Mungkar dan Hukumnya

Amar makruf nahi mungkar bisa dilakukan dengan nasihat.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi.
Foto:

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Janganlah salah seorang di antara kalian menghina dirinya." Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana salah seorang dari kami menghina dirinya sendiri?”

Rasulullah SAW menjawab, "Ia melihat ada yang perlu disampaikan mengenai perintah Allah yang diwajibkan, namun ia tidak menyampaikannya. Maka (pada hari kiamat) Allah bertanya kepadanya: Apa yang menghalangimu untuk berkata ini dan itu? Lalu ia menjawab: Aku takut manusia. Maka Allah berkata: Hanya kepada-Ku engkau layak takut.” (HR Ibnu Majah)

Demikian juga harus menyuruh para penguasa dengan kebaikan dan melarang mereka dari kemungkaran. Hal tersebut wajib bagi umat, sebagaimana ia merupakan hak umat.

Ingatlah kembali kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiallahu Anhu ketika beliau diangkat menjadi khalifah. Beliau berkata, "Aku diangkat sebagai pemimpin atas kalian, namun aku bukan yang terbaik di antara kalian. Jika aku berbuat baik maka bantulah aku, dan jika aku berbuat buruk maka luruskanlah aku.”

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

فَذَكِّرْۗ اِنَّمَآ اَنْتَ مُذَكِّرٌۙ

Fa żakkir, innamā anta mużakkir(un).

Maka, berilah peringatan karena sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad) hanyalah pemberi peringatan. (QS Al-Gāsyiyah Ayat 21)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَذَكِّرْ فَاِنَّ الذِّكْرٰى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِيْنَ

Wa żakkir fa innaż-żikra tanfa‘ul-mu'minīn(a).

Teruslah memberi peringatan karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin. (QS Az-Zariyat Ayat 55)

Amar makruf nahi mungkar...

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement