Jumat 26 Jan 2024 12:25 WIB

AS Buka Saluran untuk Bahas Serangan Israel ke Warga Sipil

Washington menegaskan Israel harus melindungi infrastruktur kemanusiaan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Warga Palestina memeriksa puing-puing Masjid Yassin yang hancur setelah terkena serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati di Kota Gaza.
Foto: AP Photo/Adel Hana
Warga Palestina memeriksa puing-puing Masjid Yassin yang hancur setelah terkena serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati di Kota Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dua pejabat pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan Washington membuka saluran dengan Israel untuk membahas kematian atau luka atau kerusakan infrastruktur warga sipil Gaza yang disebabkan serangan militer Israel. Saluran tersebut dibuka setelah pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan kabinet perang Israel pada awal bulan ini.

Pada Jumat (26/1/2024), salah satu pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan dalam kesempatan itu Blinken mengungkapkan keprihatinan mengenai laporan "konstan" serangan Israel terhadap lokasi bantuan kemanusiaan atau mengakibatkan banyak kematian warga sipil.

Baca Juga

Dalam pertemuan itu, Blinken memberi tahu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan menteri Benny Gantz saat ini Washington ingin mengetahui "jawaban" mereka mengenai laporan-laporan tersebut. Blinken juga meminta "saluran yang dapat diandalkan" yang dapat AS gunakan untuk mengangkat masalah-masalah ini dengan Israel secara rutin.

Saluran ini dibentuk sebagai respon menguatnya tekanan terhadap pemerintah Presiden Joe Biden untuk menangani tingginya korban kematian warga sipil dalam operasi militer Israel di Gaza. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sudah 25 ribu orang lebih tewas dalam serangan-serangan Israel di pemukiman Palestina itu.

Laporan tentang saluran ini juga menunjukkan rasa frustasi Washington pada kegagalan Israel mengurangi penderitaan dan kematian warga sipil sejak pertengahan Oktober lalu. Serta sulitnya bantuan obat-obatan yang sangat dibutuhkan 62.800 orang terluka masuk ke Gaza.

Salah satu pejabat itu mengatakan melalui saluran yang sudah aktif selama beberapa pekan ini Washington sudah mengangkat "setiap insiden spesifik" terkait operasi militer Israel di Gaza. Israel menggelar penyelidikan dan memberikan tanggapan pada AS.

Dalam beberapa kesempatan Israel memberikan informasi tambahan yang memberikan titik terang pada insiden tertentu dan mengakui "kesalahan" mereka. Tapi para sumber tidak mengungkapkan insiden-insiden tersebut.

Salah satu pejabat mengatakan AS membentuk proses tersebut untuk mendorong pertanggungjawaban Israel. Belum diketahui apa langkahnya. Saat ditanya mengenai saluran tersebut, juru bicara Departemen Luar Negeri AS menolak membahasnya secara langsung.

Tapi, mengatakan Washington menegaskan Israel harus melindungi infrastruktur kemanusiaan dan melakukan setiap langkah pencegahan untuk meminimalisir korban jiwa sipil. "Ketika kami melihat laporan tentang insiden yang menimbulkan kekhawatiran, kami langsung menyampaikannya kepada pemerintah Israel dan mencari informasi tambahan," kata juru bicara tersebut.

Para sumber mengatakan saluran ini bekerja melalui para diplomat di kedutaan besar AS di Yerusalem, biro regional Departemen Luar Negeri AS yang berfokus pada Timur Tengah, dan utusan khusus Presiden Joe Biden untuk isu-isu kemanusiaan di kawasan itu, David Satterfield.

Baru-baru ini, AS menggunakan saluran tersebut untuk mencari detail tentang serangan tank-tank Israel di salah satu kompleks PBB di Gaza yang menampung para pengungsi Palestina. Para sumber mengatakan belum diketahui bagaimana bagaimana Israel menanggapinya. 

sumber : reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement