Ahad 28 Jan 2024 11:36 WIB

Yenny Wahid: Semua Rakyat Setara di Mata Negara

Yenny mengeklaim, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD adalah benteng terakhir demokrasi.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Erik Purnama Putra
Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid mengeklaim, bahwa Ganjar Pranowo dan Mahfud MD adalah benteng terakhir demokrasi. Pasalnya, di mata hukum dan negara, semua rakyat haruslah setara.

"Demokrasi memastikan bahwa kamu, kamu, kamu serta saya, semua sama, punya hak dan setara di mata hukum. Dan negara tidak boleh ada perlakuan istimewa untuk siapapun di negara kita. Semua rakyat sama dan setara di mata hukum dan negara," ujar Yenny lewat siaran pers di Jakarta, Ahad (28/1/2024).

Putri Gus Dur tersebut memuji seluruh elemen pendukung Ganjar-Mahfud yang tidak takut terhadap intimidasi. Sehingga, mereka yang berada di barisan pasangan calon nomor urut 3 tersebut juga merupakan pejuang demokrasi.

"Ganjar dan Mahfud tidak boleh kita biarkan berjalan sendiri, yang mereka perjuangkan adalah kepentingan kita. Kita menitipkan amanah untuk mereka, agar mereka berjuang untuk Indonesia yang lebih baik dan lebih unggul," ujar Yenny.

Di samping itu, dia menjelaskan, Ganjar-Mahfud sebagai sosok yang merakyat, anti korupsi, dan berjuang untuk kesejahteraan rakyat. Keduanya juga pasangan yang memikirkan nasib rakyat dan mau duduk sama rendah dengan mereka.

"Jadi mari kita bergerak, di daerah masing- masing, kita temani langkah Ganjar-Mahfud. Kita temani mereka untuk mewujudkan negara yang lebih berpihak pada rakyat kecil. Jadi kita semua punya tanggung jawab untuk memenangkan mereka," ujar Yenny

Sebelumnya, Ganjar mengatakan, ia bersama Mahfud sangat menjunjung tinggi integritas. Salah satu yang disampaikannya adalah kekuasaan yang ada batasnya dan tak abadi.

Maka ketika dirinya bersama Mahfud terpilih pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024, haram hukumnya untuk menyalahgunakan kekuasaan. Amanah rakyat harus dilaksanakan dengan baik, dengan juga menolak korupsi, kolusi, dan nepotisme.

"Haram hukumnya untuk penyalahgunaan kekuasaan itu. Maka ketika kita berbicara harus membawa amanah dan harus dilaksanakan dengan baik, maka laksanakanlah amanah konstitusi itu dengan baik," ujar Ganjar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement