REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS – Menteri Luar Negeri Belgia Hadja Lahbib mengatakan akan memanggil duta besar Israel di negara tersebut. Pemanggilan dilakukan untuk menyampaikan kecaman atas serangan Israel ke sebuah gedung perkantoran di Jalur Gaza yang turut menjadi markas Badan Kerja Sama Pembangunan Belgia (Enabel).
“Saya baru saja memanggil duta besar Israel untuk menyampaikan kecaman keras kami atas penghancuran kantor Enabel di Gaza. Serangan terhadap infrastruktur sipil melanggar prinsip hukum humaniter internasional. Semua pihak harus menaatinya,” kata Lahbib lewat akun X resminya, Jumat (2/2/2024).
Direktur Enabel, Jan Van Wetter, juga telah menyampaikan keterkejutannya atas serangan Israel yang menghancurkan gedung perkantoran tempat Enabel bermarkas. “Kantor kami hancur total kemarin akibat pemboman. Kami di Enabel terkejut. Sebagai lembaga pemerintah yang bekerja demi kepentingan publik dalam kerangka hukum humaniter internasional, kami tidak dapat menerima hal ini,” ujar Van Wetter lewat akun X-nya.
Belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Israel terkait serangannya yang turut menghancurkan kantor Enabel. Sejak meluncurkan agresi ke Gaza pada 7 Oktober 2023, Israel telah melakukan pengeboman tanpa pandang bulu. Bangunan perumahan, perkantoran, dan fasilitas medis tak luput dari serangan Israel.
Menurut PBB, lebih dari 60 persen unit perumahan di Gaza kini telah hancur atau rusak. PBB mengatakan, jumlah puing-puing bangunan yang disebabkan pengeboman Israel berjumlah delapan juta metrik ton. PBB memperkirakan, dibutuhkan waktu tiga tahun untuk membersihkan puing tersebut.
Saat ini perang Israel-Hamas masih berlangsung di Gaza. Setidaknya 27 ribu warga Gaza sudah terbunuh sejak Israel memulai agresinya pada 7 Oktober 2023. Sebagian besar korban meninggal adalah perempuan dan anak-anak. Sementara korban luka telah melampaui 66 ribu orang.