REPUBLIKA.CO.ID, KUBU RAYA -- Vihara Tridharma Hian Thian Shan Tie Sungai Kakap, Kabupaten Raya, Kalimantan Barat, merayakan Tahun Baru Imlek dengan dua lampion raksasa yang menjadi terbesar di Kalbar.
"Saya merasa bahagia sekali bisa melihat lampion yang begitu indah ini, melihat ukurannya yang besar sudah pasti dikerjakan dengan semangat dan keinginan yang luar biasa," kata warga Pontianak yang berkunjung ke wihara itu di Sungai Kakap, Rika (32 tahun), Sabtu (10/2/2024).
Ia mengatakan setiap tahun Vihara Tridharma Hian Thian Shan Tie Sungai Kakap tak pernah absen membuat lampion raksasa yang lekat dengan perayaan Imlek.
Wakil Ketua Pengurus Vihara Tridharma Hian Thian Shan Tie Sungai Kakap Lim Hie Thian mengatakan untuk membuat lampion raksasa ini diperlukan waktu sekitar dua bulan. Ini karena terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatannya, salah satunya rotan yang menjadi bahan pembuatan lampion harus benar-benar kering.
"Rotannya harus benar-benar kering agar mudah untuk melakukan pemasangan dan merangkai lampion. Beberapa waktu ini kan hujan, jadi cukup menjadi kendala untuk mempersiapkan lampion ini," ujarnya.
Ia menjelaskan dalam proses pembuatan lampion raksasa ini sudah terlihat animo masyarakat untuk mengabadikan momen dengan lampion tersebut.
Lampion raksasa yang dibuat dari kayu hutan dan rotan ini memiliki diameter 6 meter, tinggi 4,6 meter, dengan berat 133 Kg. Lampion diresmikan oleh Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan pada malam Tahun Baru Imlek.
Lampion memiliki arti menerangi. Warna merah pada lampion melambangkan kemakmuran, kesatuan, dan rezeki. Oleh karena itu, masyarakat Tionghoa percaya lampion memberi jalan dan menerangi rezeki bagi penggunanya.