Rabu 14 Feb 2024 06:19 WIB

Pj Gubernur Jabar Tegaskan ASN yang Kena OTT Serangan Fajar Bisa Kena Sanksi Berat

Bey masih menunggu apakah uang yang diduga akan diberikan kepada pemilih dari APBD

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau sejumlah tempat pemungutan suara serta gudang logistik pemilu di Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi, Selasa (13/2/2024) malam.
Foto: Fauzi Ridwan
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau sejumlah tempat pemungutan suara serta gudang logistik pemilu di Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi, Selasa (13/2/2024) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin menegaskan, aparatur sipil negara (ASN) di Cianjur yang diduga akan melakukan serangan fajar dengan menyiapkan sejumlah amplop bisa dikenakan sanksi berat. Ia pun menyerahkan permasalahan tersebut ke Bawaslu.

"Diserahkan ke Bawaslu, oleh Bawaslu (diperiksa) uangnya dari mana," ujar Bey usai meninjau tempat pemungutan suara (TPS), Selasa (13/2/2024) malam.

Baca Juga

Ia mengaku masih menunggu apakah uang yang diduga akan diberikan kepada pemilih untuk memenangkan salah satu caleg berasal dari APBD atau tidak. Namun, yang bersangkutan dapat dikenakan sanksi berat.

Seorang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh tim sentra penegakan hukum terpadu (gakkumdu) terkait dugaan politik uang atau money politik jelang pencoblosan. Ia diduga tengah menyiapkan sejumlah uang untuk diberikan kepada masyarakat agar memilih salah seorang caleg.

"Bawaslu Kabupaten Cianjur melaporkan ke Jawa Barat, semalam ada namanya peristiwa berkaitan dengan bahasa ininya OTT berkaitan dengan money politik di wilayah Cianjur," ucap Kordiv Penanganan Pelanggaran Bawaslu Jabar Syaiful Bahri saat dihubungi, Selasa (13/2/2024).

Ia mengatakan ASN tersebut telah dimintai keterangan di Bawaslu Cianjur. Selanjutnya, selama dua hari ke depan akan dilakukan kajian serta klarifikasi ke semua pihak. "Diduga pelaku infonya oknum ASN di Pemkab Cianjur lebih detail masih butuh konfirmasi ulang ke Cianjur hanya pagi pagi dilaporkan demikian," kata dia.

Syaiful mengatakan oknum ASN tersebut diduga tengah menyiapkan uang untuk dibagikan kepada masyarakat agar memenangkan salah seorang caleg. Barang bukti yang diamankan yaitu sejumlah amplop berisi uang masing-masing pecahan Rp 30 ribu.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement