REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Perang yang terus dikobarkan di Gaza, Palestina menghentikan pertumbuhan ekonomi Israel. Terutama terkait pemangggilan masif pasukan cadangan, puluhan ribu pengungsi di kota-kota perbatasan dekat Gaza.
Juga faktor Lebanon yaitu serangan konstan roket-roket yang ditembakkan Hamas dan Hizbullah. Perang ini bermula pada 7 Oktober 2023 yang tetap dikobarkan hingga sekarang. Israel menolak seruan internasional untuk segera melakukan gencatan senjata permanen.
Hingga kini jumlah korban akibat operasi militer Israel sebanyak 29 ribu warga sipil Gaza. Perang ini membuat terpangkas secara tajam belanja, traveling, dan investasi Israel pada akhir 2023. Dengan demikian, perang yang masih saja dipertahnakan menjadi beban berat ekonomi.
Produk domestik bruto (PDB), parameter kesehatan ekonomi sebuah negara, pada kuartal keempat 2023 anjlok hingga 19,4 persen secara tahunan. ‘’Ini akibat langsung konflik yang bermula 7 Oktober 2023,’’ kata Pusat Biro Statistik (CBS) Israel, seperti dilansir BBC, kemarin.