Kamis 21 Mar 2024 06:34 WIB

Kumpulan Hadits dan Pendapat Ulama Tentang Keberadaan Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan

Lailatul Qadar adalah suatu malam di bulan suci Ramadhan yang penuh keberkahan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan (Ilustrasi).
Malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Lailatul Qadar adalah suatu malam di bulan suci Ramadhan yang penuh keberkahan. Namun keberadaannya menjadi tanda tanya dan tidak ada yang mengetahuinya.

Meski demikian, sejumlah riwayat hadits menyebutkan di malam kapan pada bulan Ramadhan ada Lailatul Qadar. Ulama pun berbeda pendapat soal Lailatul Qadar ada di malam ke berapa pada bulan suci ini.

Baca Juga

Berikut ini adalah kumpulan hadits dan pendapat ulama tentang keberadaan Lailatul Qadar di bulan suci Ramadhan.

1. Malam ke-25, ke-27 dan ke-29 Ramadhan

عن ابنِ عبَّاس رضِيَ اللهُ عنهُما أنَّ النبيَّ-صلَّى الله عليه وسلَّمَ-قال:" الْتمِسوها في العَشر الأواخِر من رمضانَ؛ لَيلةَ القَدْر في تاسعةٍ تَبقَى، في سابعةٍ تَبقَى، في خامسةٍ تَبْقَى".

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Carilah Lailatul Qadar di 10 malam terakhir bulan Ramadhan, pada malam yang kesembilan, malam yang ketujuh, dan malam yang kelima." (HR Bukhari)

Hadits lain juga menyebutkan demikian, sebagai berikut:

عن عُبادةَ بن الصَّامتِ قال: خرَج النبيُّ-صلَّى الله عليه وسلَّمَ-ليُخبِرَنا بليلةِ القَدْر، فتَلاحَى رجُلانِ من المسلمين، فقال:" خرجتُ لأُخبِرَكم بليلةِ القَدْر، فتَلاحَى فلانٌ وفلانٌ؛ فرُفِعتْ! وعسى أنْ يكونَ خيرًا لكم؛ فالْتمِسوها في التَّاسعةِ والسَّابعةِ والخامسةِ".

Diriwayatkan dari Ubadah bin al-Shamit, dia berkata, "Rasulullah SAW keluar untuk menjelaskan tentang Lailatul Qadar dan adanya dua orang Muslim yang saling berdebat (tentang Lailatul Qadar)." Kemudian Nabi SAW bersabda, "Aku datang untuk menjelaskan Lailatul Qadar kepada kalian. Namun fulan dan fulan saling berdebat sehingga diangkatlah (Lailatul Qadar). Semoga itu baik buat kalian. Karena itu, carilah Lailatul Qadar pada hari kesembilan, ketujuh dan kelima." (HR Bukhari dan Muslim)

2. Malam ke-27 Ramadhan

 لحديث زر بن حبيش قال : قلت لأبي بن كعب : إن أخاك عبد الله بن مسعود يقول : ( من يقم الحول يصب ليلة القدر . فقال : يغفر الله لأبي عبد الرحمن ! لقد علم أنها في العشر الأواخر من رمضان ، وأنها ليلة سبع وعشرين ; ولكنه أراد ألا يتكل الناس ; ثم حلف لا يستثني أنها ليلة سبع وعشرين . قال قلت : بأي شيء تقول ذلك يا أبا المنذر ؟ قال : بالآية التي أخبرنا بها رسول الله - صلى الله عليه وسلم - ، أو بالعلامة أن الشمس تطلع يومئذ لا شعاع لها ) .

Dari Zir bin Hubeisy, dia berkata kepada Ubay bin Ka'ab, "Sampaikan kepadaku tentang Lailatul Qadar. Karena saudaramu, Abdullah bin Mas'ud, ditanya tentang Lailatul Qadar kemudian dia menjawab, 'Siapa yang menghidupkan malam (mengisi malam dengan ibadah) selama setahun penuh, pasti memperoleh malam Lailatul Qadar.'"

Lalu Ubay bin Ka'ab berkata, "Semoga Allah mengampuni Abu Abdurrahman (kun'yah Abdullah bin Mas'ud). Sungguh dia telah mengetahui bahwa Lailatul Qadar itu ada di bulan 10 hari terakhir Ramadhan dan yang itu adalah malam ke-27. Namun dia ingin orang-orang tidak bergantung pada itu, kemudian dia (Abdullah bin Mas'ud) bersumpah Lailatul Qadar ada di malam ke-27."

Kemudian Zir bertanya, "Bagaimana cara engkau mengetahuinya, wahai Abal Mundzir (kun'yah Ubay bin Ka'ab)?" Lalu Ubay menjawab, "Dengan tanda yang telah disampaikan Rasulullah SAW kepada kami, yaitu di pagi harinya matahari terbit tanpa sinar." (HR Ibnu Khuzaimah)

3. Malam Ganjil di Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan

Ini berdasarkan pendapat ulama, yaitu di antaranya Madzhab Al-Malikiyah, Asy-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah, serta Al-Auza'i dan Abu Tsaur. Mazhab Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah bahkan menekankan bahwa Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27 Ramadhan.

Ini tercantum dalam kitab Al-Majmu Syarah Al-Muhadzdzab karya Imam Nawawi. Pendapat yang pertama ini adalah pendapat jumhur ulama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement