REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kepala Komite Tertinggi Revolusi Houthi Muhammad Ali Al-Houthi mengatakan terjadi serangan "ceroboh" Amerika-Inggris di Yaman. Di media sosial X ia mengatakan serangan Amerika-Inggris itu bertujuan untuk mematahkan blokade kapal-kapal yang memiliki koneksi dengan Israel yang mengepung Gaza.
Dalam laporan terpisah, Ahad (24/3/2024) kantor berita yang dikelola Houthi, Saba mengatakan, pesawat Amerika Serikat (AS) dan Inggris menggelar lima serangan ke Hodeidah dimana pelabuhan utama Yaman berada. Houthi yang didukung Iran berulang kali meluncurkan serangan drone dan rudal ke kapal-kapal komersial di Laut Merah sejak pertengahan November lalu.
Houthi mengatakan, serangan itu merupakan solidaritas pada rakyat Palestina di Gaza. Serangan-serangan tersebut mengganggu lalu lintas perdagangan global. Perusahaan-perusahaan pelayaran raksasa terpaksa mengalihkan jalur kapalnya ke rute yang lebih mahal dan lebih lama yang mengitari Afrika.
AS dan Inggris pun merespon serangan itu menggelar serangan balasan ke fasilitas-fasilitas Houthi di Yaman. Sebelumnya dikutip dari Aljazirah, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan rudal Houthi menghantam kapal tanker berbendera Panama dan milik dan dioperasi Cina di Laut Merah. "Houthi menyerang (M/V Huang Pu) meski sebelumnya mengatakan mereka tidak akan menyerang kapal Cina," kata CENTCOM dalam pernyataannya.
CENTCOM mengatakan serangan itu hanya menimbulkan kerusakan kecil pada M/V Huang Pu dan kebakaran berhasil dipadamkan dalam 30 menit. Pekan lalu Bloomberg News melaporkan Houthi menjamin keamanan kapal-kapal Rusia dan Cina di Laut Merah dan Teluk Aden sebagai imbalan atas dukungan politik mereka di PBB dan forum global lainnya.