Ahad 24 Mar 2024 17:40 WIB

Pemimpin Houthi: AS-Inggris Gelar Serangan 'Ceroboh' di Yaman 

Pesawat Amerika dan Inggris menggelar lima serangan ke Hodeidah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Seorang pria menyaksikan juru bicara militer Houthi Yahya Sarea menyampaikan pernyataan TV mengenai serangan kapal baru, di Sana.
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Seorang pria menyaksikan juru bicara militer Houthi Yahya Sarea menyampaikan pernyataan TV mengenai serangan kapal baru, di Sana.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kepala Komite Tertinggi Revolusi Houthi Muhammad Ali Al-Houthi mengatakan terjadi serangan "ceroboh" Amerika-Inggris di Yaman. Di media sosial X ia mengatakan serangan Amerika-Inggris itu bertujuan untuk mematahkan blokade kapal-kapal yang memiliki koneksi dengan Israel yang mengepung Gaza.

Dalam laporan terpisah, Ahad (24/3/2024) kantor berita yang dikelola Houthi, Saba mengatakan, pesawat Amerika Serikat (AS) dan Inggris menggelar lima serangan ke Hodeidah dimana pelabuhan utama Yaman berada. Houthi yang didukung Iran berulang kali meluncurkan serangan drone dan rudal ke kapal-kapal komersial di Laut Merah sejak pertengahan November lalu.

Baca Juga

Houthi mengatakan, serangan itu merupakan solidaritas pada rakyat Palestina di Gaza. Serangan-serangan tersebut mengganggu lalu lintas perdagangan global. Perusahaan-perusahaan pelayaran raksasa terpaksa mengalihkan jalur kapalnya ke rute yang lebih mahal dan lebih lama yang mengitari Afrika.

AS dan Inggris pun merespon serangan itu menggelar serangan balasan ke fasilitas-fasilitas Houthi di Yaman. Sebelumnya dikutip dari Aljazirah, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan rudal Houthi menghantam kapal tanker berbendera Panama dan milik dan dioperasi Cina di Laut Merah. "Houthi menyerang (M/V Huang Pu) meski sebelumnya mengatakan mereka tidak akan menyerang kapal Cina," kata CENTCOM dalam pernyataannya.

CENTCOM mengatakan serangan itu hanya menimbulkan kerusakan kecil pada M/V Huang Pu dan kebakaran berhasil dipadamkan dalam 30 menit. Pekan lalu Bloomberg News melaporkan Houthi menjamin keamanan kapal-kapal Rusia dan Cina di Laut Merah dan Teluk Aden sebagai imbalan atas dukungan politik mereka di PBB dan forum global lainnya.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement