REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ada banyak doa yang disarikan dari Alquran dan dimunajatkan langsung oleh Rasulullah SAW. Salah satu doa tersebut tertuang dalam Surat Al-Isra ayat ke-80.
رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا
Latin:
Rabbi adkhilni mudhkala shidqin wa akhrijni mukhraja shidqin waj'alli min ladunka sulthanan Nashir
Terjemah:
“Wahai Allah, masukan lah aku dengan cara yang benar, dan keluarkanlah (pula) aku dengan cara yang benar pula, dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.”
Redaksi lengkap ayatnya adalah sebagai berikut:
وَقُلْ رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا
Artinya: “Dan katakanlah Muhammad: Wahai Allah, masukan lah aku dengan cara yang benar, dan keluarkanlah (pula) aku dengan cara yang benar pula, dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.”(QS Al-Isra ayat 80).
Dalam kitab Min Wahyi al-Quran karya Syekh Yasin Muhammad Yahya dijelaskan bahwa ada tiga komponen dalam doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW itu.
Pertama, agar ketika memasuki sebuah tempat, situasi, atau kondisi maka memasukinya dengan cara yang benar. Ini ditunjukan dengan kalimat adkhilni mudkhala shiddqin.
Kedua, agar ketika keluar dari suatu tempat, situasi atau kondisi maka dengan cara yang benar juga. Ini ditunjukan dengan kalimat akhrijni mukhraja shidqin.
Ketiga, permohonan agar Allah SWT memberikan kekuasaan yang dapat menolong. Ini ditunjukan dengan kalimat waj'al lin min ladunka sulthanan nashiran.
Para mufasir berbeda pendapat mengenai maksud dari pada adkhilni mudkhala shiddqin, akhrijni mukhraja shidqin.
Pendapat pertama mengatakan bahwa doa itu adalah doa yang dipanjatkan oleh Rasulullah SAW ketika peristiwa hijrah dari Makkah ke Madinah.
Diketahui ada beberapa kali perjalanan hijrah pada masa Nabi Muhammad SAW, yaitu peristiwa hijrahnya umat Muslim ke Habasyah, hijrahnya Rasulullah SAW ke Thaif, dan hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah.
Pendapat pertama menyebut ayat ini adalah doa Rasulullah SAW kepada Allah SWT agar dapat memasuki kota Madinah dengan cara yang baik dan keluar dari Makkah juga dengan cara yang baik.
Rasul SAW memohon kepada Allah SWT agar bisa masuk ke Madinah dengan cara yang aman, tenang, sukses dan damai. Demikian pula selamat ketika meninggalkan Makkah dengan tenang, nyaman dan terlindungi.
Itu yang dimaksud dan dibaca Rasulullah SAW ketika hendak meninggalkan Makkah ke Madinah. Dan ini juga doa yang diajarkan kepada umatnya ketika memasuki sebuah komunitas atau perkampungan.
Pendapat pertama ini dikuatkan dengan riwayat dari Ibnu Abbas yang menjelaskan bahwa ketika nabi ﷺ berada di Makkah turut ayat tersebut dan memerintahkan untuk berhijrah.