Kamis 04 Apr 2024 08:41 WIB

Bulog Ingin Impor Daging? Ini Tanggapan Kementan

Syamsul juga mengatakan, saat ini beban Bulog sangat berat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pedagang mempersiapkan daging pesanan pembeli (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Pedagang mempersiapkan daging pesanan pembeli (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Perum Bulog soal tidak mendapatkan izin impor daging kerbau Tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syamsul Ma’arif mengatakan, sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko Bidang Perekonomian pada 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa izin impor hanya diberikan pada PT Berdikari dan PT PPI.

“Rakortas pertama 13 Desember 2023 memutuskan impor daging kerbau hanya menyebutkan pelaksanaan oleh BUMN. Kemudian Rakortas kedua pada tanggal 28 Maret 2024 memutuskan penugasan impor daging kerbau kepada PT Berdikari dan PT PPI. Jadi, begitu keputusan pemerintah selaku regulator,” kata Syamsul seperti dikutip pada Rabu (3/4/2024).

Baca Juga

Syamsul juga mengatakan, saat ini beban Bulog sangat berat, yakni menyerap hasil panen jagung dan gabah petani. Sehingga sebaiknya Bulog tidak menambah beban perusahaan.

“Importasi jutaan ton beras saat ini sepertinya belum maksimal. Begitu pula serap jagung masih macet. Sebaiknya fokus bisnisnya membantu petani dalam negeri. Toh impor daging kerbau juga dilakukan oleh BUMN,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta Bulog memperkuat penyerapan dan distribusi hasil panen raya petani. Bulog diharapkan mampu membeli gabah panen dengan harga yang menguntungkan bagi para petani. Saat ini Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas yang ditargetkan adalah padi dan jagung sebagai komoditi strategis nasional.

"Jangan sampai kita terlalu bersemangat pada impor daging kerbau tapi serap gabah dan jagung hasil panen raya petani malah tidak berdaya," katanya.

Saat ditemui pada Selasa (2/4/2024), Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, izin impor untuk komoditas daging kerbau beku hingga saat ini belum keluar. Hal ini membuat tidak adanya impor daging untuk kebutuhan Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.

“Nol (impor daging kerbau). Karena izinnya tidak ada dan tidak keluar. Bulog tidak dapat importasi untuk daging kerbau,” kata Bayu dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Bayu mengatakan, Bulog sudah mengajukan izin impor 100 ribu ton daging kerbau sejak awal 2024 lalu. Namun pengajuan tersebut tak kunjung dikeluarkan izinnya. Bayu juga enggan menjawab terkait alasan izin impor tidak keluar.

“Tanya otoritas yang berwenang. Kita sudah 100.000 ton (diajukan) sejak awal tahun,” katanya.

Karenanya, Bulog saat ini sudah tidak memiliki stok daging kerbau untuk memenuhi kebutuhan saat Lebaran. Hal ini karena Bulog juga tidak memiliki ruang penyimpanan yang cukup.

“Sedikit sekali, bahkan mungkin sudah habis stok di Bulog. Karena Bulog kan tidak punya refrigerator (pendingin) skala besar," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement