Kamis 18 Apr 2024 05:57 WIB

Dzulqarnain yang Diabadikan Alquran, Cyrus dari Persia atau Alexander dari Yunani?

Ulama berbeda pendapat tentang sosol Dzulqarnain

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Dzulqarnain. Ulama berbeda pendapat tentang sosol Dzulqarnain
Foto: Pixabay
Ilustrasi Dzulqarnain. Ulama berbeda pendapat tentang sosol Dzulqarnain

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dzulqarnain merupakan seorang raja sekaligus panglima, ahli tauhid, seorang alim, hakim sekaligus penakluk.

Dia adalah salah satu di antara sosok misterius yang dikisahkan dalam surah Al Kahfi. Allah SWT berfirman:

Baca Juga

وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ ذِي الْقَرْنَيْنِ ۖ قُلْ سَأَتْلُو عَلَيْكُ إِنَّا مَكَّنَّا لَهُ فِي الْأَرْضِ وَآتَيْنَاهُ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ سَبَبًا فَأَتْبَعَ سَبَبًا

Artinya: "Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulqarnain. Katakanlah: “Aku akan bacakan kepadamu cerita tantangnya”. Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu. Maka diapun menempuh suatu jalan." (QS Al-Kahfi (18): 83-85).

Dalam buku "Dzulqarnain Agung: Antara Cyrus dan Alexander Jejak Cerita dalam al-Quran dan Riwayat Sejarah", Wisnu Tanggap Prabowo mengungkapkan bahwa kisah Dzulqarnain terdapat dalam 13 ayat Alquran. Diskusi mengenai sosoknya terus bergulir selama berabad-abad.

Dialah penakluk Yajuj dan Majuj dengan megastruktur tersohornya berupa tembok dari campuran besi-tembaga yang tingginya setara dua puncak bukit. Tauhid, keikhlasan, kekuatan, kekuasaan, kearifan, dan keilmuan terkumpul pada sosok Dzulqarnain.

Sosoknya yang fenomenal masih misterius, menimbulkan tanda tanya dan beragam tafsir. Sumber-sumber non-Islam menyebut tokoh Cyrus The Great (Persia/Iran) dan Alexander (Yunani) sebagai sosok Dzulqarnain yang disebut dalam kisah Islam. Bahkan, ada sosok lain yang disebutkan mendekati karakteristik Dzulqarnain, yaitu Melchizedek. 

Namun, pandangan bahwa Cyrus merupakan kandidat Dzulqarnain baru muncul belakangan. Di antara pengusungnya yang paling berpengaruh adalah Maulana Abdul Kalam Azad (wafat 1958) dalam tafsirnya. 

Ia adalah ulama Sunni yang berkontribusi terhadap kemerdekaan India. Selain itu, ulama sunni kontemporer, Abu A'la Almaududi juga menguatkan pandangan ini. 

Dilansir dari laman Study, Cyrus Agung lahir sekitar tahun 590-580 SM. Ayahnya, Cambyses, adalah Raja Persia dan ibunya adalah seorang putri dinasti Achaemenid. Dia kemungkinan besar lahir di Persia, yang sekarang merupakan Iran. Cyrus menjadi penguasa Kekaisaran Persia Pertama (Kekaisaran Achaemenid). 

Cyrus Agung adalah pendiri Kekaisaran Achaemenid dan raja Persia dari perkiraan jangka waktu 559 SM-529 SM. Cyrus Agung mempunyai pengaruh yang kuat terhadap rakyat yang ia pimpin. Ia membantu membentuk budaya dan peradaban Kekaisaran Persia.

Dzulqarnain atau yang disebut juga dengan Cyrus ini adalah tokoh yang dikenal kaum Yahudi, termasuk komunitas Yahudi di Makkah. Abul A'la Almaududi menyatakan bahwa ciri-ciri Dzulqarnain yang disebutkan dalam tafsirnya mudah ditemukan pada Cyrus The Great.

Wisnu Tanggap Prabowo menjelaskan, ada dua sebab mengapa Cyrus begitu dielu-elukan oleh kaum Yahudi. Pertama, namanya ada dalam Taurat dan dalam Injil Nasrani, sebab, Taurat mencakup lima kitab pertama yang ada pada Perjanjian Lama. Dalam Perjanjian Lama, menurut Wisnu, nama Cyrus muncul sekitar 23 kali.

Kedua, selain terdapat dalam Taurat, sepak terjang Cyrus dalam memulangkan kaum Yahudi dan menolong kebangkitan kaum Yahudi setelah penghancuran Kuil Sulaiman oleh Nebuchadnezzar menimbulkan kesan mendalam bagi kaum Yahudi selama-lamanya.

Wisnu menuturkan, orang-orang saleh dari kalangan Bani Israil yang berpegang pada Taurat dan sunnah Nabi Musa sebelum diutusnya Nabi Isa adalah golongan yang lurus dan di atas petunjuk Allah sebagaimana orang-orang saleh dari kalangan muslimin hari ini. 

Pada hakikatnya, menurut Wisnu, ajaran Yahudi adalah ajaran tauhid sebagaimana Nabi Musa dakwahkan. Taurat pun termasuk salah satu dari Kitab-Kitab Allah di mana seorang muslim wajib mengimaninya dalam keimanan yang global, yang jika menolak untuk mengimaninya maka batal keimanan seorang muslim. 

Oleh karena itu, kaum Yahudi antipati sekali dengan para penyembah berhala dan cenderung selektif dalam menyikapi orang-orang di luar golongan Yahudi. Namun hal itu tidak berlaku pada Cyrus. Sebab, Cyrus telah membebaskan orang-orang Yahudi di Babylonia dan mengembalikan mereka ke Judah. 

Selain itu, Cyrus mendorong pembangunan kembali Kuil Sulaiman setelah Nebuchadnezzar menghancurkannya. Cyrus menaklukkan Babylonia pada masa pemerintahan Raja Babylonia bernama Belshazar, cucu dari Nebuchadnezzar. 

"Di atas semua itu, Cyrus diyakini oleh Yahudi sebagai orang yang Tuhan kirimkan sebagai penyelamat kaum Yahudi meski bukan dari golongan Yahudi," jelas Wisnu.

photo
Infografis ayat Alquran tentang Kejujuran - (Dok Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement