Kamis 18 Apr 2024 19:41 WIB

Seorang Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Kedapatan Bawa 5 Kg Sabu

Penumpang itu berinisil MRP (35 tahun) warga Medan, Sumatera Utara.

Anggota kepolisian menata barang bukti saat rilis pengungkapan tindak pidana nerkoba jenis sabu dan ekstasi di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (18/4/2024). Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri berhasil mengungkap dua kasus peredaran gelap narkoba yaitu di Terminal 2D kedatangan Bandara Soekarno Hatta dan di Perairan laut di Rayeuk Aceh Timur dengan total barang bukti yang diamankan sebanyak sabu 24 kg dan ekstasi 1.841 butir serta menahan 12 orang tersangka.
Foto: Republika/Prayogi
Anggota kepolisian menata barang bukti saat rilis pengungkapan tindak pidana nerkoba jenis sabu dan ekstasi di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (18/4/2024). Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri berhasil mengungkap dua kasus peredaran gelap narkoba yaitu di Terminal 2D kedatangan Bandara Soekarno Hatta dan di Perairan laut di Rayeuk Aceh Timur dengan total barang bukti yang diamankan sebanyak sabu 24 kg dan ekstasi 1.841 butir serta menahan 12 orang tersangka.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Petugas Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPUBC TMP) C Soekarno-Hatta, Tangerang, bersama Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengamankan seorang penumpang berinisial MRP (35) warga Medan, Sumatera Utara yang kedapatan membawa sabu seberat 5 kilogram dan 1.841 butir ekstasi. Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Soekarno-Hatta(BC Soetta) Zaky Firmansyah dalam keterangan tertulisnya di Tangerang, Kamis (18/4/2024) menyampaikan, terduga pelaku diamankan oleh pihaknya di Kawasan Terminal Bandara Soetta.

"Dari penangkapan yang dilakukan pada 22 April 2024, sejumlah barang bukti Narkotika Golongan I jenis sabu seberat 5 kilogram(kg) dan ekstasi sebanyak 1.841 butir, dimana rencananya akan diantar ke hotel di daerah Tangerang," jelasnya.

Baca Juga

Zaky mengungkapkan, dari hasil pengamanan tersebut, tim gabungan langsung melakukan pengembangan dan berhasil mengamankan tersangka tambahan beserta barang bukti lainnya. "Dari informasi tersebut, Bareskrim Polri berkoordinasi dengan Bea Cukai Soekarno-Hatta guna melakukan penelusuran penerbangan yang dilakukan MRP," katanya.

Dia mengatakan, bahwa dalam penangkapan ini bermula dari penerimaan koordinasi yang disampaikan Bareskrim Polri dan menelusuri pergerakan terduga MRP melalui riwayat perjalanan udara guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. MRP diketahui melakukan penerbangan domestik dengan nomor penerbangan JT387 KNO – CGK dengan estimasi waktu ketibaan pukul 08.50 WIB.

Setibanya di Terminal 2 D, MRP diikuti secara diam-diam oleh tim gabungan sehingga tidak mengganggu pelayanan penerbangan sipil ataupun komersil lainnya. "Saat masuk ke dalam transportasi umum yang dipesannya, MRP diringkus petugas Tim Gabungan dan kemudian diperiksa lebih lanjut," paparnya.

Terduga pelaku mengaku kepada petugas, kedatangannya ke Tangerang bertujuan untuk melakukan pengiriman barang yang diinstruksikan oleh seorang pengendali di Medan yang berinisial HF dan BA.

"Pelaku mengaku bahwa paket tersebut diterimanya setelah melalui pemeriksaan bandara di Kualanamu yang diberikan oleh pengantar berinisial DA sesaat sebelum waktu boarding. HF dan BA menginstruksikan MRP agar mengantarnya ke seorang penerima berinisial R di Hotel berlokasi dekat bandara di daerah Rawa Bokor, Tangerang," ungkapnya.

Atas perbuatannya, terduga pelaku akan disangkakan Pasal 114 ayat (2) subsider Pasal 112 ayat (2) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup.

"Dengan kerja sama dan kolaborasi ini, komitmen memerangi Narkotika dapat terus diwujudkan guna melindungi kesehatan, keamanan, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan generasi penerus ke depannya," kata dia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement