REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Wakil Presiden RI Maruf Amin mengajak Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Jawa Barat (Jabar) untuk menghijrahkan pengusaha konvensional beralih menjadi pengusaha yang menggunakan prinsip syariah. Ia mengatakan pengusaha syariah bagian penting dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
"Pengembangan pengusaha syariah ini menjadi penting karena fokus yang lainnya itu industri halal, industri keuangan maupun dana sosial syariah zakat wakaf sangat tergantung pada adanya pengusaha," ujar Wapres disela-sela pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Jabar di Aula Barat Gedung Sate, Selasa (23/4/2024).
Apabila tidak ada pengusaha, kata dia, industri halal, industri keuangan syariah tidak akan ada. Oleh karena itu, Maruf Amin menilai pengembangan pengusaha syariah sangat penting. "Penting mengembangkan para pengusaha (syariah) ini utama melalui situasi usaha menumbuhkan penyemaian yang tadinya tidak ada di daerah," kata dia.
Selain itu, penguatan para pengusaha syariah yang sudah ada. Sedangkan ketiga menghijrahkan pengusaha konvensional menjadi pengusaha syariah. Dengan begitu akan terjadi penguatan ekonomi dan keuangan syariah. "Menghijrahkan pengusaha konvensional menjadi pengusaha syariah. Ini saya kira baru akan terjadi penguatan," katanya.
Ia melanjutkan pengembangan ekonomi syariah telah menjadi isu global. Maruf Amin menyebut di beberapa negara seperti Korea Selatan, hingga Taiwan dan Brazil mengembangkan ekonomi syariah. "Kita ingin Indonesia menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia," kata dia.
Dengan kehadiran komite, ia berharap semakin mendorong dan akselerasi empat fokus pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Ia menyebut optimalisasi pengembangan sektor industri produk halal, pemanfaatan kawasan industri halal Jawa Barat melalui insentif, dan baik fiskal maupun non fiskal.
"Akselerasi sertifikasi halal, dukungan anggaran untuk penambahan kuota program sertifikasi halal gratis di Jawa Barat," katanya.
Selain itu mengembangkan sektor pariwisata ramah muslim dan inklusi dan kontribusi keuangan syariah dalam pembiayaan pembangunan daerah.