REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Memilih pasangan hidup, yakni memilih suami atau istri telah diajarkan Nabi Muhammad SAW yang menyampaikan syariat Islam dari Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW mengingatkan agar memilih pasangan yang baik agamanya, yakni taat menjalankan perintah agama Islam dan baik akhlaknya.
Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menjelaskan bahwa Nabi Ilyas Alaihissalam melarang menikahi empat tipe wanita.
Dalam kitabnya tersebut, sosok bernama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Al-Ghazali itu menjelaskan agar seorang laki-laki menikahi wanita yang baik akhlaknya.
Jika wanita yang berwatak keras lagi kasar dalam ucapan dan tidak dapat mensyukuri nikmat (kufur nikmat) yang diberikan suami, madharatnya jauh lebih besar daripada manfaat menikahinya.
Sebagaimana dikisahkan, dahulu kala ada seorang pengembara bernama Al-Azdi yang dalam pengembaraannya bertemu dengan Nabi Ilyas alaihissalam.
Kemudian, Nabi Ilyas alaihissalam menyuruh Al-Azdi menikah dan melarangnya membujang selamanya.
Nabi Ilyas Alahissalam bersabda kepada Al-Azdi, "Jangan kamu nikahi empat tipe wanita. Pertama, al-Mukhtali'ah. Yakni wanita yang setiap saat, tanpa sebab, meminta khulu' (pencabutan nikah dengan menyerahkan kembali mahar yang telah ia terima sebelumnya kepada suami)."
"Kedua, al-Mubariyah, wanita yang membanggakan diri kepada wanita lain dan menyombongkan diri karena persoalan-persoalan duniawi yang ada padanya."
"Ketiga, Al-Ahirah, wanita fasik yang memiliki teman rahasia (selingkuhan). Ia adalah wanita yang termaktub dalam firman Allah SWT."
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat An-Nisa Ayat 25 agar tidak menikahi wanita pezina dan wanita yang memiliki laki-laki sebagai piaraan yang mereka sembunyikan.
"Keempat, al-Nasyiz. Yakni wanita yang bersikap sombong terhadap suaminya melalui perbuatan maupun perkataan."
Sayyidina Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu juga pernah mengatakan, "Ada beberapa sifat buruk yang dimiliki wanita (istri), akan tetapi sering dianggap baik oleh kaum lelaki (para suami). Yaitu pelit, angkuh, dan minder. Wanita pelit akan memelihara hartanya sendiri dan harta suaminya. Wanita yang angkuh akan menjaga perkataan manja yang mengundang syahwat kepada laki-kaki selain suaminya. Wanita yang memiliki sifat minder akan cenderung memisahkan diri dari teman-temannya dan tidak pergi ke tempat-tempat yang akan menimbulkan fitnah, karena takut kepada suaminya."