Sabtu 04 May 2024 14:00 WIB

Misi Chang'e-6 Diharapkan Dapat Ungkap Sejarah Pembentukan Bulan

Misi Chang'e-6 akan mendarat di sisi jauh bulan.

Wahana antariksa Chang'e-6 diharapkan dapat mengungkapkan sejarah pembentukan bulan yang masih menjadi misteri bagi manusia.
Foto: AP Photo/Andy Wong
Wahana antariksa Chang'e-6 diharapkan dapat mengungkapkan sejarah pembentukan bulan yang masih menjadi misteri bagi manusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wahana antariksa Chang'e-6 diharapkan dapat mengungkapkan sejarah pembentukan bulan yang masih menjadi misteri bagi manusia. Misi Chang'e-6 akan mendarat di sisi jauh bulan.

"Misi Chang'e-6 ini sangat menarik karena akan menceritakan banyak hal kepada kita tentang sejarah awal dan pembentukan bulan apalagi sisi jauh bulan mungkin adalah hal yang mistis, karena kita belum pernah benar-benar melihatnya," kata manajer proyek "Negatif Ions at the Lunar Surface" (NILS) Neil Melville di Haiko, provinsi Hainan, China pada Jumat (3/5/2024).

Baca Juga

NILS adalah proyek yang dikerjakan Badan Antariksa Eropa (European Space Agency atau ESA) yang ikut bekerja sama dalam peluncuran wahana antariksa Chang'e-6.

Chang'e-6 milik Badan Antariksa Nasional China (CNSA) itu diluncurkan dari Wenchang Space Launch Site, pada Rabu (3/5/2024) pukul 17.27 waktu setempat dengan menggunakan roket pembawa Long March-5 Yao-8.

"Menurut saya eksplorasi luar angkasa mendorong kita untuk sama-sama mengakui bahwa bumi hanyalah satu dan manusia juga adalah satu spesies yang menjadi satu kesatuan, saat ini kita melanjutkan perjalanan yang masih di tahap awal untuk mengeksplorasi alam semesta, kita perlu berkolaborasi," tambah Neil.

Selain ESA, dalam misi Chang'e-6 kerja sama juga dilakukan dengan Badan Antariksa Prancis (Centre national d'études spatiales atau CNES) untuk menyediakan deteksi isotop radon di permukaaan bulan; Badan Fisika Nuklir Italia (National Institute for Nuclear Physics atau INFN) untuk menyediakan reflektor laser saat pendaratan (Instrument for landing - Roving laser Retroreflector Investigations); serta satelit kecil dari Pakistan bernama ICUBE-Q Cubesat yang membawa kamera optik ganda untuk memotret permukaan bulan.

"Saya senang melihat semua agensi antariksa merespons dengan cara yang sama. Bila kita terus melakukan ini, kita sedang mempercepat arah menuju masa depan sehingga kita memiliki lebih banyak misi dan mencapai lebih banyak tujuan, jadi saya cukup bersemangat akan peluncuran ini," tambah Neil.

Mengenai program NILS....

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement