Selasa 07 May 2024 19:44 WIB

Doa Mendapat Hidayah Islam

Allah SWT memberikan taufik dan hidayah kepada umat yang dikehendaki-Nya.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Bertaubat setelah mendapat hidayah. Ilustrasi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Bertaubat setelah mendapat hidayah. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Allah SWT memberikan taufik dan hidayah kepada umat yang dikehendaki-Nya. Sehingga ketika seseorang hendak mendapatkan hidayah, maka patut baginya mengetuk pintu Langit dengan doa. 

Dalam buku Kumpulan Doa Doa terbitan Kementerian Agama disebutkan tentang doa memohon hidayah Allah. Berikut lafaznya: 

Baca Juga

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى 

"Allahuumma inni as’alukal huda wattuqa wal ‘afafa wal ghina.” 

Yang artinya, "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketaqwaan, keterjagaan, dan kekayaan." 

Sayyidah Aisyah RA pernah ditanya perihal bacaan yang dibaca Rasulullah saat memulai sholat malam, yakni sebagai berikut:

اللهم ربَّ جِبرائيل وميكائيل وإسرافيل، فاطرَ السَّموات والأرض، عالمَ الغيب والشهادة، أنت تحكُمُ بين عبادك فيما كانوا فيه يختلفون، اهدِني لِما اختُلف فيه من الحق بإذنك؛ إنك تهدي مَن تشاءُ إلى صراط مستقيم

"Allahumma Rabba Jibrila wa Mikala wa Israfila Fathiras samawati wal ardhi, alimal ghaibi wasy syahadati, Anta tahkumu baina ‘ibadika fika kanu fihi yakhtalifuna, ihdini limakhtlulifa fihi minal haqqi illa biidznika, innaka tahdi man tasya’u ila shirathim mustaqim."

Yang artinya, "Ya Allah, Tuhan Jibril, Mikail, dan Israfil, Sang pencipta langit dan bumi, Maha mengetahui hal-hal yang gaib dan yang tampak, Engkau menghukumi di antara hamba-hamba-Mu dalam perselisihan mereka. Ya Allah, tunjukilah aku kepada kebenaran yang banyak diperselisihkan. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa saja yang Engkau kehendaki menuju jalan yang benar."

 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement