Jumat 17 May 2024 14:08 WIB

UKT Mahal, Kuliah Jadi Pendidikan Tersier, dan Kekagetan Jokowi Jebolan S2-S3 yang Rendah

Pernyataan Kemendikbudristek dinilai menciutkan mimpi anak bangsa untuk kuliah.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Video aksi kekerasan terhadap mahasiswa Universitas Sriwijaya yang melakukan aksi untuk memprotes Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang menjadi viral di media sosial, Kamis (3/8).
Foto:

Data yang lebih mengenaskan ada di tingkat perguruan tinggi. Berdasarkan data BPS pada Maret 2023, hanya ada 10,15 persen penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas yang sudah menamatkan pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi. Akses yang masih sangat kecil ini, menurut Ubaid, tentu karena biaya yang mahal.

"Apalagi pemerintah menganggap pendidikan tinggi ini sebagai kebutuhan tersier. Karena itu, JPPI menuntut agar pemerintah mengembalikan pendidikan kita, termasuk di pendidikan tinggi, sebagai public good dan menolak segala bentuk komersialisasi di perguruan tinggi, khususnya di PTNBH," jelas dia.

Menjadikan pendidikan tinggi sebagai public good dia nilai penting karena pendidikan adalah menyangkut hajat hidup dan kebutuhan seluruh warga negara yang harus dipenuhi. Amanah untuk memenuhi hal itu jelas termaktub dalam pembukkan UUD 1945 alinea 4, yang menyatakan, salah satu tujuan utama berdirinya NKRI ini adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Pemerintah sebagai pengemban amanah ini, harus mempertanggungjawabkan kepada masyarakat soal agenda ini," kata dia.

Dalam rangka menuju bangsa yang cerdas dan berdaya saing global, kata dia, tentu pendidikan hinga SMA/SMK saja tidak cukup. Anak-anak Indonesia harus bisa mendapatkan layanan pendidikan hinggi perguruan tinggi. Karena itu, peran dan keberpihakan pemerintah sangat penting.

Jadi, negara harus hadir dan berpihak kepada semua dalam menjalankan amanah konstitusi dan bertanggung jawab penuh untuk menyediakan layanan pendidikan tinggi. Ini harus dilakukan pemerintah supaya setiap warga negara mendapat kesempatan sama dan tidak berkompetisi saling mengalahkan dalam mengaksesnya.

Kulian pendidikan tersier

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement