REPUBLIKA.CO.ID, HAMILTON -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (17/5/2024) mengumumkan mereka akan mendukung dermaga terapung di lepas pantai Gaza. Syaratnya, netralitas operasi kemanusiaan harus dihormati.
"PBB setuju untuk mendukung penerimaan dan mengatur pengiriman bantuan ke Gaza dari dermaga apung selama mereka menghormati netralitas dan independensi operasi kemanusiaan," kata wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, kepada wartawan.
Persetujuan itu, menurut Haq, dicapai setelah PBB berdiskusi selama berbulan-bulan dengan semua otoritas terkait. Sambil menekankan pelabuhan tersebut dapat melengkapi jalur darat yang ada untuk memenuhi "kebutuhan besar" di Gaza, Haq mengatakan dermaga tersebut tidak dimaksudkan untuk menggantikan penyeberangan apa pun.
Haq menyebutkan bantuan yang datang ke sana sepenuhnya bersifat kemanusiaan. Ia mengatakan bantuan akan diberikan oleh "sejumlah negara dan organisasi kemanusiaan."
Mengingat perlintasan perbatasan Rafah masih ditutup, Haq mengatakan situasi keamanan di perlintasan perbatasan Kerem Shalom terus menghambat distribusi bantuan kemanusiaan. Dia juga menyebutkan bahwa bahan bakar masih sangat terbatas.
"Antara tanggal 6 Mei hingga 15 Mei, jadi dalam jangka waktu sembilan hari, ada 33 truk, bukan 33 truk sehari tetapi 33 truk secara keseluruhan, membawa makanan yang masuk melalui Kerem Shalom."
"Lalu, ada 121 truk pembawa makanan yang masuk melalui penyeberangan Erez, dan kemudian 156 truk pengangkut bunga dilaporkan tiba di Gaza utara melalui penyeberangan Zikim."
Pasukan Israel serang Masjid Ibrahimi...