Selasa 21 May 2024 16:51 WIB

Legislator Minta Kemendikbud Sanksi PTN tak Jalankan Aturan Soal UKT

Anggota DPR minta Kemendikbudristek beri sanksi PTN yang tak jalankan aturan soal UKT

Red: Bilal Ramadhan
Aksi unjuk rasa menuntut perbaikan sistem uang kuliah tunggal (UKT). Anggota DPR minta Kemendikbudristek beri sanksi PTN yang tak jalankan aturan soal UKT.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Aksi unjuk rasa menuntut perbaikan sistem uang kuliah tunggal (UKT). Anggota DPR minta Kemendikbudristek beri sanksi PTN yang tak jalankan aturan soal UKT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memastikan Peraturan Mendikbudristek (Permendikbudristek) Nomor 2 Tahun 2024 tidak dipahami secara berbeda-beda atau multi-tafsir oleh perguruan tinggi negeri.

"Saya kira perlu ditelusuri lagi, jangan menimbulkan multi-interpretasi yang kemudian menyebabkan perguruan tinggi negeri mengatakan (tindakannya) tidak salah karena Permendikbudnya memberi ruang untuk ini," ujar Andreas dalam rapat kerja Komisi X DPR dengan Mendikbudristek Nadiem Makarim di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Ia mengatakan apabila masih terdapat multi-tafsir atau multi-interpretasi dari perguruan tinggi terhadap Permendikbud tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi (SSBOPT) pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) itu, mereka bisa saja menghadirkan kenaikan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang tidak rasional atau masuk akal bagi mahasiswa baru.

Andreas juga mengimbau Kemendikbudristek agar mengatur sanksi bagi PTN yang tidak menjalankan Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024 tentang SSBOPT PTN.