Rabu 22 May 2024 18:07 WIB

Sulbar Punya Potensi Besar Ekonomi dan Keuangan Syariah

Sulbar miliki potensi ekonomi dan keuangan syariah.

Wapres Maruf Amin
Foto: Antara
Wapres Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin menyampaikan, daerah itu memiliki potensi ekonomi dan keuangan syariah yang cukup besar, baik dari sisi jumlah penduduk, populasi penganut agama Islam, pondok pesantren dan sektor lainnya.

"Sulbar memiliki potensi untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Sehingga, kami berkomitmen bersinergi dalam mengembangkan ekonomi syariah di Sulbar," kata Bahtiar, pada pengukuhan Pengurus Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Sulbar, di Mamuju, Rabu.

Baca Juga

Pengukuhan Pengurus KDEKS yang juga dirangkaikan dengan Pekan Ekonomi Syariah (Peksyar) itu dilakukan langsung Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.

Bahtiar menyampaikan terima kasih dan bersyukur sebab baru lima hari bertugas sebagai Penjabat Gubernur Sulbar, langsung mendapat kunjungan dari wakil presiden.

"Ini suatu berkah masyarakat Sulbar," ujar Bahtiar.

Ekonomi dan keuangan syariah menurut Bahtiar, adalah salah satu pilar kekuatan baru untuk mendukung ketahanan ekonomi nasional dan pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Penjabat Gubernur berharap, para pengurus KDEKS Sulbar yang telah dikukuhkan tersebut, dapat memberikan masukan dan rekomendasi kebijakan, baik kepada pemerintah provinsi maupun kabupaten di Sulbar.

"Dengan pengukuhan KDEKS Sulbar ini kita harapkan mampu memberikan masukan dan rekomendasi kebijakan dalam mendukung pengembangan industri produk halal, industri keuangan syariah dan dana sosial syariah serta kegiatan dan usaha syariah di Sulbar," jelas Bahtiar.

 

Sementara, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengapresiasi atas terbentuknya KDEKS Sulbar.

 

"Pengukuhan KDEKS ini menjadi sebuah ikhtiar mewujudkan ekonomi syariah agar semakin luas berdampak signifikan bagi perekonomian wilayah," ucap Ma'ruf Amin.

 

Wapres menyampaikan, kurun lima tahun terakhir ekonomi syariah terus tumbuh signifikan.

 

Empat fokus pengembangan ekonomi syariah kata Wapres, yaitu industri keuangan, halal, dana syariah zakat, wakaf dan pengusaha.

 

"Selain itu penguatan kelembagaan dan penguatan sinergi antara pusat dan daerah yang efektif agar menjadi daya dorong keberhasilan ekonomi syariah di daerah," kata Ma'ruf Amin.

 

Terkait pelaksanaan Pekan Ekonomi Syariah (Peksyar), Wapres mendorong agar kegiatan itu menjadi agenda nasional untuk meningkatkan literasi masyarakat sekaligus sarana yang baik membangun sinergi.

 

"Ini dijadikan agenda nasional dan agenda daerah dalam rangka membangun ekonomi syariah," ujar Ma'ruf Amin.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement