Kamis 23 May 2024 06:23 WIB

Apa Kaitan Indonesia dengan Kerusuhan Kaledonia Baru?

Dinamika produksi nikel dunia ikut menimbulkan riak di Kaledonia Baru.

Red: Fitriyan Zamzami
Tambang nikel di Kaledonia Baru.
Foto:

Alkisah, pelaut Eropa James Cook tiba di kepulauan di Pasifik itu pada 1774. Sekitar seratus tahun kemudian, pada 24 September 1853, di bawah perintah Kaisar Napoleon III, Laksamana Febvrier Despointes secara resmi mengambil alih Kaledonia Baru. 

Prancis kemudian menjadikan kepulauan itu sebagai koloni untuk membuang kriminal dari wilayah mereka. Sepanjang pertengahan abad ke-19, sedikitnya 22 ribu narapidana dan tahanan politik dibuang ke kepulauan itu. 

Namun, merujuk Robert Aldrich dan John Connell dalam buku mereka France's Overseas Frontier, pada 1864 cadangan nikel ditemukan di tepi Sungai Diahot. Satu dekade kemudian, penambangan besar-besaran dilakukan. Alih-alih mempekerjakan etnis Kanak yang merupakan pribumi di Kaledonia Baru, Prancis memilih mengimpor pekerja. Diantaranya dari wilayah Indonesia yang kala itu masih berupa Hindia Belanda.

Merasa dikucilkan, anggota komunitas Kanak yang ditempatkan di wilayah reservasi memberontak pada 1878. Mereka melancarkan perang gerilya yang menewaskan 200 orang Prancis dan 1.000 orang Kanak. Ini akar dari gerakan kemerdekaan yang belakangan ikut melatari kericuhan mematikan di Kaledonia Baru. Meski otonomi khusus telah diberlakukan di Kaledonia Baru, sentimen itu tak juga padam.

Sempat dilakukan beberapa referendum yang berujung kemenangan tipis kelompok pro-Prancis. Namun referendum terkini pada 2021 diboikot kelompok prokemerdekaan karena digelar pada masa pandemi Covid-19. Etnis Kanak saat itu, karena dipingggirkan secara ekonomi, termasuk yang paling terdampak pandemi di Kaledonia Baru.

photo
Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera komunitas Palestina dan Kanak di Kaledonia Baru saat unjuk rasa di Paris, Prancis, 18 Mei 2024. - (EPA-EFE/CHRISTOPHE PETIT TESSON)

 

Saat ini, Kaledonia Baru memiliki antara 20 sampai 30 persen cadangan nikel dunia. Industri ini merupakan bagian besar dari perekonomian kepulauan itu, menyumbang hingga 90 persen ekspor dan mempekerjakan sekitar seperempat angkatan kerja.

Uni Eropa telah menetapkan nikel sebagai bahan baku penting, yang berarti nikel penting secara ekonomi dan strategis bagi perekonomian Eropa namun dianggap memiliki risiko tinggi terkait dengan pasokannya.

“Beberapa diskusi seputar keinginan Prancis untuk mempertahankan kendalinya atas Kaledonia Baru dimotivasi oleh harapan mereka untuk mengamankan cadangan nikel dalam jumlah besar di sana, mungkin dengan tujuan untuk produksi kendaraan listrik di masa depan,” kata Nicholas Ferns, peneliti di Monash University di Australia.

Amerika Serikat dan negara-negara anggota Uni Eropa telah berupaya mengamankan rantai pasokan bahan-bahan penting mereka untuk mengejar ketertinggalan dari Cina, yang mengendalikan atau berinvestasi dalam sebagian besar pasokan dunia.

Pada 2021, perusahaan kendaraan listrik Tesla berinvestasi di tambang nikel Goro ketika tambang tersebut dijual ke konsorsium lokal yang mayoritas dimiliki oleh pemangku kepentingan lokal.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement