Jamaah yang dimuliakan Allah
Kehidupan yang kita jalani di tengah arus globalisasi hari ini nampak jelas bahwa kehadiran hati amat dibutuhkan untuk menyaring segala yang haram dan subhat. Mulai dalam pekerjaan, pendidikan, bermasyarakat, bahkan bernegara sekalipun hati harus menjadi panglimanya agar yang dilahirkan adalah kebaikan dan maslahat.
Sesungguhnya Allah senantiasa memberikan sinar petunjuk bagi setiap hambanya agar hati mereka condong akan petunjuk Allah. Nabi Muhammad saw. bersabda:
“Sesungguhnya di sepanjang masa hidupmu, Tuhanmu sewaktu-waktu memberikan limpahan sinarnya, maka bukakanlah pintu hatimu untuk menerimanya”. (H.R Muslim dari Abu Hurairah)
Dalam membuka pintu hati ialah dengan membersihkan dan mensucikannya. Dengan membersihkan dari kotoran dan kabut yang timbul dari sifat dan perilaku yang tercela. Maka sesunggunya petunjuk hidayah itu terus tampak di hadapan kita hanya saja terhalang oleh maksiat yang kita kerjakan.
Allah berfirman:
قَدۡ أَفۡلَحَ مَن زَكَّىٰهَا ٩ وَقَدۡ خَابَ مَن دَسَّىٰهَا ١٠
“Sungguh beruntung orang yang menyucikannya. Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya”. (Q.S As-Syam : 9-10)
Mudah-mudahan kita semua dapat istiqomah dalam membersihkan hati serta berusaha mencari keridhoan Allah swt dalam setiap langkah hidup kita. Amin.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Selanjutnya... Khutbah kedua...