Selasa 28 May 2024 15:22 WIB

Yang Terjadi Jika Manusia Dikuasai Ambisi, Pesan Rasulullah SAW, dan Nasihat Al Ghazali

Setan akan menggoda manusia melalui ambisi.

Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi berdoa dijauhkan ambisi. Setan akan menggoda manusia melalui ambisi
Foto:

Misal, kita menginginkan menjadi seorang pejabat, dan dengan izin Allah keinginan itu terpenuhi. Tapi setelah kita menduduki jabatan tersebut, akan timbul keinginan baru: memiliki gaya hidup sebagai seorang pejabat tinggi, ingin dihormati, tidak mau diturunkan, dan kalau perlu mendapatkan jabatan yang lebih tinggi lagi.

Benarlah apa yang disabdakan Rasulullah SAW bahwa manusia itu kalau diberi sebuah gunung emas, ia akan mencari gunung emas yang kedua, ketiga, dan seterusnya. Ia baru puas tatkala mulutnya sudah diisi dengan tanah (meninggal).

Sementara itu, dalam kitab Sunannya, Imam Abu Dawud mengisahkan sebuah kisah.  Tatkala terjadi banjir besar, Nabi Nuh AS diperintahkan Allah SWT untuk menaiki kapal yang telah dibuatnya.

Selain orang-orang yang beriman, Nuh pun menaikkan berbagai jenis hewan yang berpasang-pasangan. Tiba-tiba ia melihat seorang lelaki tua yang tidak dikenalnya di dalam kapal. Nuh pun bertanya pada lelaki tersebut, ''Untuk apa kamu masuk ke kapal ini?''

Orang itu menjawab, ''Aku berada di sini untuk mempengaruhi sahabat-sahabatmu supaya hati mereka bersamaku, sementara tubuh mereka bersamamu.'' Ternyata, orang tua itu adalah iblis yang menyamar. Mendengar pengakuan itu Nabi Nuh berkata, ''Keluarlah kamu dari sini wahai musuh Allah! Kamu terkutuk!'' Kemudian si Iblis berkata pada Nuh, ''Ada lima hal yang dengan kelimanya aku akan membinasakan manusia. Akan kuberitahukan yang tiga dan kusembunyikan yang dua.''

Saat itu Allah SWT mewahyukan kepada Nuh agar meminta yang dua daripada yang tiga. Maka Nuh bertanya kembali, ''Apa yang dua itu, hai Iblis?'' Makhluk terkutuk itu pun menjawab, ''Dua hal yang membinasakan manusia adalah keinginan yang sangat, ambisi, kerakusan (al-hirst) dan kedengkian (al-hasad). Karena kedengkian inilah, aku dilaknat dan dikutuk Allah. Karena keinginan yang sangat itu pula, Adam dan Hawwa tergoda untuk menuruti keinginannya.''

Kita tidak layak menolak kebenaran sedikit pun walau yang mengungkapkan kebenaran tersebut adalah seorang durhaka.

Semua tahu bahwa Iblis beserta keturunannya adalah pendusta, tapi dalam kasus ini kita 'wajib' mempercayai ucapannya. Bukankah Rasulullah SAW pernah menyatakan bahwa seorang Muslim itu lebih berhak mendapatkan hikmah, dan bila ia menemukannya, maka ia pun lebih berhak memilikinya.

Dalam kisah tersebut, iblis kecolongan dengan memberitahu salah satu rahasianya dalam menggelincirkan manusia, yaitu dengan keinginan yang teramat sangat (di sini termasuk pula sikap ambisius) dan kedengkian. Keduanya adalah senjata ampuh yang kerap kali digunakan iblis dan keturunannya untuk menghancurkan manusia, baik yang menyangkut kehormatan diri maupun hubungan yang terjalin di antara manusia.

Kedua penyakit ini ternyata tidak dapat dipisahkan. Lahirnya kedengkian seringkali diawali karena keinginan yang sangat akan sesuatu.

Imam Al-Ghazali dalam Ihya 'Ulumuddin mengungkapkan bahwa keinginan yang sangat bisa melahirkan dengki dan penyakit-penyakit jiwa lainnya. Tak heran bila Al-Ghazali menyebut al-hirst sebagai "pintu syetan" yang akan memudahkan syetan memasukkan penyakit-penyakit lain pada diri manusia.

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement