REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berinfak karena Allah SWT termasuk salah satu amal saleh yang paling baik. Berinfak ini ada banyak bentuknya yang dibedakan menurut nilainya, dan dibedakan antara keduanya menurut situasi dan keadaan.
Di antara jenis infak terbaik adalah memberi nafkah kepada keluarga, tanggungan, atau kerabat. Adapun menyia-nyiakan amal saleh infak ini merupakan dosa besar.
Ada ganjaran bagi mereka yang lelah banting tulang mencari nafkah seharian usai bekerja.
Hal itu didasarkan pada hadits yang diriwayatkan dari Abu Mas'ud Al Badri, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
إنَّ المُسْلِمَ إذا أنْفَقَ علَى أهْلِهِ نَفَقَةً، وهو يَحْتَسِبُها، كانَتْ له صَدَقَة
"Apabila seorang Muslim memberi nafkah kepada keluarganya karena Allah, maka pahala nafkahnya itu sama dengan pahala sedekah." (HR Muslim)
Dalam hadis ini, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa jika seorang laki-laki, termasuk dalam hal ini para suami, menafkahkan uangnya untuk keluarga yang dinafkahinya, maka dia memiliki kewajiban menafkahi mereka. Seperti istri, anak, dan kerabat lainnya.
Pengeluaran uang untuk nafkah... Baca di halaman selanjutnya...