REPUBLIKA.CO.ID, OLEH: Irfan Junaidi, Pemimpin Redaksi Republika
Ada kejadian memprihatinkan pada sekitar Maret 2016. Seorang pemilik akun media sosial mengunggah foto yang mengundang marah para warganet. Foto itu menggambarkan seorang bocah alay yang mengacungkan jari tengah sebagai simbol penghinaan kepada foto Panglima Besar, Jenderal Soedirman. Bocah ini sama sekali tidak paham sejarah dan jasa besar jenderal yang namanya kini diabadikan di jalan protokol di kota-kota besar tersebut.
Bagi sebagian generasi sekarang, boleh jadi nama Jenderal Soedirman tidak sepopuler tokoh-tokoh karakter gim atau nama para artis. Nama Jenderal Soedirman lebih banyak dikenal melalui peta digital saat mencari alamat. Jenderal besar itu diketahuinya lewat pelajaran di sekolah atau patung di beberapa wilayah.
Jasa dan keteladanan Jenderal Soedirman sangatlah penting untuk menjadi inspirasi bagi bangsa ini. Tak hanya sebagai panglima perang, Soedirman muda juga seorang pendidik yang banyak mengajarkan karakter positif kepada masyarakat di sekitar Cilacap-Banyumas (Jawa Tengah). Sebelum menerjuni dunia militer, Soedirman adalah seorang pendidik di sekolah guru Muhammadiyah Cilacap.
Tepat pada hari kelahirannya, 24 Januari, mari kita hadirkan kembali sosok Soedirman dengan menyimak sajian khusus dari Republika ini. Tentu, edisi khusus ini tidak mampu menghadirkan Soedirman secara utuh dan lengkap. Namun, edisi khusus Jenderal Soedirman ini diharapkan bisa menjadi tanda terima kasih atas jasa besarnya untuk Indonesia.