Selasa 22 Mar 2016 07:00 WIB

Babad Prabu Siliwangi, Syekh Siti Jenar dan Penyebaran Islam di Betawi

Red: Karta Raharja Ucu
Lukisan Sri Baduga Maharaja atau lebih dikenal dengan nama Siliwangi didampingi tiga harimau
Foto:
Suasana kesibukan umat Islam pada bulan suci Ramadhan di Masjid As Salafiyah atau biasa disebut juga dengan Masjid Pangeran Jayakarta, Jalan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, Senin (30/7). (Aditya Pradana Putra/Republika)

Bentuk perlawanan para resi terhadap Islam ketika itu adalah fisik melalui peperangan, atau mengadu ilmu. Karena itulah saat itu penyebar Islam umumnya memiliki ‘ilmu’ yang dinamakan elmu penemu jampe pemake.

Dato-dato umumnya menganut tarekat. Karena itulah banyak resi yang akhirnya takluk dan masuk Islam. Ridwan mencontohkan resi Balung Tunggal, yang dimakamkan di Bale Kambang (Condet, Kramatjati, Jakarta Timur).

Prabu Surawisesa sendiri akhirnya masuk Islam dan menikah dengan Kiranawati. Kiranawati wafat pada 1579, dimakamkan di Ratu Jaya, Depok.

Sesudah masuk Islam, Surawisesa dikenal sebagai Sanghyang. Ia dimakamkan di Sodong, di luar komplek Jatinegara Kaum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement