Jumat 07 Jun 2024 04:18 WIB

Tiga Titik Miqat Jamaah Indonesia (3-Habis)

Masjid Hudaibiyah juga menjadi salah satu titik miqat.

Red: Muhammad Hafil
Masjid Hudaibiyah menjadi salah satu titik miqat jamaah haji.
Foto:

2. Setiap orang atau suku yang ingin bergabung dengan Muhammad dan mengadakan perjanjian apapun dengannya bebas untuk melakukannya. Demikian pula setiap orang atau suku yang ingin bergabung dengan Quraisy dan mengadakan perjanjian apa pun dengan mereka bebas untuk melakukannya.

3. Jika ada orang Makkah yang pergi ke Madinah, maka umat Islam akan mengembalikannya ke Mekah, tetapi jika ada Muslim dari Madinah yang pergi ke Mekah, maka ia tidak akan dikembalikan.

4. Jika ada pemuda atau orang yang ayahnya masih hidup, mendatangi Muhammad tanpa izin ayah atau walinya, maka akan dikembalikan kepada ayah atau walinya. Namun jika ada yang pergi ke Quraisy di Makkah, tidak akan dikembalikan.

5. Tahun ini umat Islam akan kembali tanpa memasuki Makkah. Namun tahun depan Muhammad dan pengikutnya bisa memasuki Makkah, menghabiskan tiga hari dan menunaikan umrah.

Setelah gencatan senjata damai di Hudaibiyah, Islam berkembang pesat. Umat ​​Islam mempunyai kebebasan penuh untuk mendakwahkan Islam.

Masyarakat Makkah akhirnya menyadari kejayaan Islam.

Tahun berikutnya ketika Nabi Muhammad SAW kembali untuk menunaikan umrah, terdapat 2.000 jamaah yang bersamanya. Ketika Nabi kembali dari Hudaibiyah, beliau menerima wahyu:

اِنَّا فَتَحۡنَا لَكَ فَتۡحًا مُّبِيۡنًا

Artinya: "Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata". 

Gus Asid, yang merupakan salah pengasuh Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta ini menjelaskan, banyak hikmah yang bisa diambil dari peristiwa yang terjadi di tempat miqat Hudaibah ini. 

"Dalam perjanjian itu banyak hikmah yang bisa kita ambil terkait dengan metode dakwah dari Rasulullah SAW," kata 

Gus Asid menuturkan, salah satu poin penting dari Perjanjian Hudaibiyah itu adalah gencatan senjata selama 10 tahun. Tidak boleh ada permusuhan dan tindakan buruk terhadap masing-masing dari kedua belah pihak selama masa tersebut.   

"Di sini Rasulullah mengajarkan bahwa di dalam dakwah Islam tidak harus dengan melakukan kekerasan," jelas Gus Asid. 

Kendati para pengikut Rasulullah merasa dirugikan dengan adanya perjanjian tersebut. Namun, Allah menunjukkan bahwa Muhammad itu benar-benar Rasulullah yang memiliki strategi jitu dalam berdakwah, yang mana Rasulullah selalu mengedepankan dakwah yang damai. 

"Ini lah kemudian menjadikan Islam ini lebih menarik bagi para kaum kafir Quraisy untuk mengikuti Rasulullah SAW dalam Islam. Ini momen yang tepat bagi Rasulullah untuk menyebarluaskan ajarannya pada masyarakat kafir pada waktu itu," kata Gus Asid. 

Dengan melihat sejarah di titik Miqat Hudaibiyah ini, Gus Asid menegaskan bahwa Islam bukanlah agama yang keras yang memerangi orang-orang di luar Islam dengan kekerasan. Namun, kata dia, Islam merupakan agama yang selalu mengajarkan kelembutan. 

"Sehingga dari perjanjian Hudaibiyah lah akhirnya banyak orang yang mendapatkan hidayah untuk memeluk agama Islam. Ini terbukti dari 1.400 pengikut nabi pada waktu itu berkembang menjadi 10.000 dalam waktu yang sangat singkat," jelas Gus Asid. 

Namun, ternyata kaum kafir Quraisy ditengarai melakukan penyerangan atas sekutu Muslimin di mana tindakan itu tidak boleh dilakukan selama Perjanjian Hudaibiyah berlaku. Karena itu, barulah umat Islam melakukan penyerangan dan penaklukan. 

Dengan adanya penaklukan yang dikenal sebagai Fatkhul Makkah itu, umat Islam akhirnya menguasai kota Makkah, yang didalamnya terdapat Ka'bah dan Masjidil Haram. Setelah penaklukan, kaum muslimin juga bisa menghancurkan berhala-berhala jahiliyah di sekitar Ka'bah.

Masjid Hudaibiyah telah menjadi tempat persinggahan para jamaah selama berabad-abad lamanya. Di sebelah masjid ini juga terdapat sisa-sisa struktur batu tua yang berasal dari zaman Ottoman.

Di kawasan ini setidaknya ada tiga tempat bersejarah. Selain tempat ditandatanganinya Perjanjian al-Hudaibiyah dengan kaum Quraisy, ada juga sebuah pohon di mana Bay'at al-Ridwan berlangsung dan sumur tempat Nabi Muhammad menunjukkab mukjizatnya yang menyebabkan air meluap, memberi rezeki bagi 1.500 sahabat dan hewannya.

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement