Jumat 07 Jun 2024 10:46 WIB

Pengeroyokan Pelajar di Kemang Sampai Tewas Bermotif Asmara

Pelaku menjalin hubungan dengan perempuan, yang merupakan mantan kekasih korban.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pelaku berinisial ND (19 tahun) engeroyok seorang pelajar FY (20) hingga tewas di kawasan Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024).
Foto: Antara/HO-Polsek Mampang
Pelaku berinisial ND (19 tahun) engeroyok seorang pelajar FY (20) hingga tewas di kawasan Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Motif pelaku berinisial ND (19 tahun) yang mengeroyok seorang pelajar FY (20) hingga tewas di kawasan Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024). Motif pengeroyokan karena masalah asmara.

"Hasil dari interogasi pelaku, motif karena perempuan," kata Kapolsek Mampang Kompol David Y Kanitero kepada wartawan di Jakarta, Jumat (7/6/2024).

David menuturkan, pelaku menjalin hubungan dengan perempuan, yang merupakan mantan kekasih korban inisial R. Saat masih menjalin hubungan, sang kekasih sering dipukuli oleh korban sehingga menyulut emosi pelaku. Saat itu, pelaku segera membuat janji untuk bertemu dengan korban FY.

Menurut David, pelaku ND datang tidak sendiri tak sendiri. Dia mengajak temannya berinisial M untuk melakukan pengeroyokan terhadap korban saat bertemu hingga membuat FY meninggal dunia. "Tim Opsnal saat ini melakukan pengejaran terhadap M dan pacar pelaku inisial R," ujarnya.

Jenazah korban yang sudah dilakukan autopsi dimakamkan setelah sholat Jumat. "Hari ini dimakamkan setelah Shalat Jumat di Kampung Kandang, Ciganjur, Jagakarsa," ujarnya. Kepolisian masih memburu pelaku lainnya yang diduga melakukan pengeroyokan di Jalan Kemang Timur V RT 06 RW 04, Bangka, Mampang Prapatan, Kamis sekitar pukul 11.15 WIB.

Berdasarkan keterangan dari para saksi, korban merupakan siswa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bangka 31.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement