Kamis 20 Jun 2024 07:50 WIB

Kisah Dakwah Ulama di 'Kampung Maling'

Inilah kisah KH Raden Syamsul Arifin berdakwah di tengah masyarakat.

Red: Hasanul Rizqa
ILUSTRASI Kisah dakwah ulama di kampung maling.
Foto:

Sejak kejadian di remongan itu, orang-orang kampung tak lagi menyepelekan Kiai Syamsul Arifin. Kesombongan mereka mereda.

Terlebih lagi, kehebatan Kiai Syamsul Arifin tak hanya berhenti di penampilan. Beberapa kali terjadi bentrokan, dai tersebut berhasil melumpuhkan kekuatan para perusuh yang mengganggunya.

Dari sinilah, Kiai Syamsul Arifin akhirnya menjadi sosok yang paling ditakuti para penjahat setempat. Berbekal rasa segan mereka itu, sang mubaligh dapat lebih mudah menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat "kampung maling" ini.

Dakwah di tengah komunitas penjahat itu terus menerus dilakukannya. Tidak kenal lelah. Akhirnya, serangsur-angsur masyarakat setempat menjadi tersadarkan. Bukan lagi "kampung maling", kini daerah tersebut masyhur menjadi desa santri.

Demikianlah peran Kiai Raden Syamsul Arifin saat masih muda. Kelak, ia mendirikan Ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo pada 1908, atas saran Habib Hasan Musawa dan Kiai Asadullah, pun dibantu putranya, As’ad.

photo
Tiga Tokoh Perempuan Hebat dalam Sejarah Islam - (republika)

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement