REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kitab Tuhfatul Ikhwan dikisahkan ada seorang lelaki munafik yang memiliki seorang istri beriman. Istrinya selalu memulai segala sesuatu atau urusannya dengan membaca Bismillah atau Bismillahirrahmanirrahim.
Karena kebiasaan yang dilakukan istrinya tersebut dan karena begitu kuat keyakinan istrinya kepada apa yang dibacanya itu, sang suami munafik menjadi sangat kesal dan marah. Namun, dia telah kehabisan cara untuk melarang istrinya dari kebiasaan membaca Bismillah.
Pada suatu hari, suami munafik itu menyerahkan sekarung kecil yang berisi gandum kepada istrinya sambil berkata, "Simpanlah ini."
Sang istri yang beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya mengambil karung itu sambil mengucapkan Bismillah. Kemudian, dia membungkusnya dengan sepotong kain, dengan mengucapkan Bismillah lagi. Selanjutnya sang istri menyimpan sebungkus gandum itu di tempat tersembunyi, juga dengan mengucapkan Bismillah.
Keesokan harinya, secara diam-diam sang suami munafik mengambil karung gandum itu dan membuangnya ke laut. Tujuan sang suami melakukan itu agar dapat menghapus keyakinan istrinya dan membuatnya putus asa. Setelah melakukan itu, sang suami munafik kembali ke tokonya.
Saat hari menjelang siang, datanglah seorang pemancing membawa dua ekor ikan untuk dijual. Orang munafik itu akhirnya membeli dua ikan tersebut dan membawanya ke rumah untuk dimasak sang istri untuk makan malam mereka.
Ketika membelah salah satu di antara dua ikan itu, sang istri melihat sekarung gandum dalam perut ikan itu. Sambil membaca Bismillah, dia mengambilnya, lalu meletakkannya di tempat semula.
Ketika malam tiba dan sang suami kembali ke rumah, perempuan beriman itu menghidangkan dua ekor ikan yang telah dimasaknya. Sang suami pun memakannya.
Ketika itu, sang suami munafik berkata kepada istrinya, "Bawalah kemari sekarung gandum yang telah kutitipkan kepadamu."
Sang istri lalu bangkit dari duduknya. Sambil membaca Bismillah dia meletakkan sekarung gandum itu di hadapan suaminya.
Setelah suami munafik itu menyaksikan sekarung gandum yang telah dia buang ke laut itu, sang suami munafik mendadak kaget dan bersujud. Di akhir cerita disebutkan bahwa sang suami kemudian menjadi orang yang beriman kepada Allah SWT. Dilansir dari buku 40 Kisah Keagungan Alquran karya Musthafa Muhammadi (Ahwazi) yang diterjemahkan Yusuf Anas diterbitkan Oorina, 2008.