Jumat 05 Jul 2024 18:45 WIB

Siapa Manusia Sulawesi yang 51 Ribu Tahun Lalu Mampu Melukis di Dinding Gua?

Benua Australia ditaksir sudah dihuni sejak 65 ribu tahun yang lalu

Red: Stevy maradona
Lukisan gua di Situs Leang Karampuang yang ditaksir umurnya mencapai 51.200 tahun yang lalu.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Profesor Adam Brumm dari Griffith’s Australian Research Centre for Human Evolution (ARCHE) yang turut serta dalam penelitian ini menyatakan bahwa seni hias gua dari Leang Karampuang dan Leang Bulu’ Sipong 4 memberikan pemahaman baru terhadap signifikansi budaya bercerita dalam kaitannya dengan sejarah seni.

“Perlu diingat bahwa lukisan cadas tertua yang kami temukan di Sulawesi ini terdiri atas  beberapa adegan yang bisa dikenali dengan mudah, yaitu penggambaran interaksi manusia  dan hewan yang bisa ditafsirkan bahwa seniman pembuatnya berusaha untuk berkomunikasi secara naratif,” kata Profesor Brumm.

Profesor Brumm juga menyatakan bahwa ini merupakan sebuah penemuan mutakhir karena pandangan akademis selama ini menunjukkan bahwa lukisan gua figurative awal hanya terdiri atas panel individual tanpa memperlihatkan adegan yang jelas. Kemunculan representasi gambar yang memiliki cerita baru muncul kemudian dalam seni hias Eropa.

Penemuan oleh Oktaviana dan tim Griffith University ini mengindikasikan bahwa lukisan gua yang bersifat naratif merupakan bagian penting dalam budaya seni manusia awal Indonesia pada masa itu.

“Pada dasarnya manusia sudah memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dalam bentuk cerita sejak lebih dari 51.200 tahun, namun karena kata-kata tidak bisa menjadi fosil batu maka yang tertinggal hanyalah penggambaran dalam bentuk seni. Temuan di Sulawesi ini adalah bukti tertua yang bisa diketahui dari sudut pandang arkeologi,” lanjut Adhi Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement