Senin 15 Jul 2024 14:44 WIB

Pernah Kena Kasus Etik, Ghufron dan Johanis Tanak Bersikukuh Daftar Capim KPK 2024-2029

Tanak mengeklaim telah memenuhi segala persyaratan administratif yang diperlukan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron.
Foto: Antara/Fianda Sjofjan Rassat
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Johanis Tanak dan Nurul Ghufron yang tengah menjabat sebagai pimpinan KPK menyatakan ingin ikut mendaftar sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024—2029. Padahal keduanya pernah terjerat skandal dugaan pelanggaran etik. 

Tanak menyebut ada permintaan dari pimpinan KPK lain agar dirinya mendaftar capim KPK. Tanak pernah diusut Dewas KPK dalam kasus chat percakapan dengan pejabat Kementerian ESDM Muhammad Idris Froyoto Sihite. Percakapan itu diduga terjadi saat ada proses penyelidikan perkara dugaan korupsi di ESDM.

 

"Teman-teman Pimpinan KPK menghendaki saya ikut seleksi Capim KPK karena saya baru sekali itu seleksi dan ada dukungan dari teman-teman," kata Tanak kepada wartawan, Senin (15/7/2025). 

 

Tanak mengeklaim telah memenuhi segala persyaratan administratif yang diperlukan. Tanak bakal merapikannya segera di hari terakhir pendaftaran.  "Dokumen sudah lengkap, tinggal merapihkan saja," ujar Tanak. 

 

Di sisi lain, Nurul Ghufron ikut-ikutan ingin memimpin KPK lagi. Ghufron beralasan pendaftarannya bertujuan ingin memberantas korupsi. Padahal Ghufron terjerat kasus etik ketika membantu mutasi ASN Kementan. 

 

"Saya mendaftarkan diri untuk menjadi Capim KPK utk periode 2024-2029. Berharap ridho dan perlindungan Allah swt semoga terpilih pimpinan yg terbaik untuk pemberantasan di Indonesia," ujar Ghufron. 

 

Ghufron mengajak individu lain untuk turut menjadi peserta seleksi pimpinan KPK periode 2024-2029. Ghufron menantang agar masyarakat menunjukan komitmen dan dedikasi dalam pemberantasan korupsi dengan menjadi calon pimpinan KPK.

 

"Korupsi tak akan habis tanpa turun gelanggang melakukan pemberantasan salah satunya dengan menjadi pimpinan KPK. Semakin banyak peserta akan semakin besar kemungkinan terpilih yang terbaik," ujar Ghufron. 

 

Diketahui, pendaftaran capim dan dewas KPK dibuka hingga 15 Juli 2024. Seleksi ini dilakukan menyusul berakhirnya masa jabatan pimpinan dan Dewas KPK pada 20 Desember 2024.

 

Pendaftar capim sudah mencapai 210 orang dan Dewas 142 orang. Data ini tercatat per Senin, 15 Juli 2024, pukul 06.50 WIB.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement