REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada suatu ketika, Salman al-Farisi menceritakan kepada Nabi Muhammad SAW perihal pengalaman hidupnya. Sebelum berislam, sahabat Rasulullah dari negeri Persia itu pernah memeluk agama Nasrani. Melalui interaksinya dengan sejumlah pendeta, ia pun kala itu pertama kali mengetahui ihwal utusan Allah yang juga penutup para nabi dan rasul (Khatam al-Anbiya) di akhir zaman.
Saat mengenang masa-masa itu, Salman teringat kawan-kawannya dahulu sewaktu masih beragama Nasrani. "Ya Rasulullah," katanya, "mereka itu tidak hanya shalat dan berpuasa, tetapi juga bersaksi bahwa kelak sang Khatam al-anbiya akan diutus sesudah Nabi Isa AS."
Salman juga mengaku bersyukur karena Allah menakdirkannya berumur panjang sehingga bisa menjumpai langsung dan beriman kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak seperti kawan-kawannya itu, yang lebih dahulu wafat.
Setelah selesai bicaranya yang mengandung pujian tentang mereka itu, Salman pun bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah kesudahan mereka?"