Rabu 31 Jul 2024 15:18 WIB

Carsurin-NBRI Kolaborasi Hadirkan Laboratorium Pengujian Baterai EV

Kerja sama ini mendukung misi untuk mengurangi emisi karbon.

Seorang warga sedang men-charger mobil listriknya. PT Carsurin Tbk (CRSN) bersama National Battery Research Institute (NBRI) mengumumkan peresmian fasilitas pengujian baterai kendaraan listrik (EV).
Foto: Usnews.com
Seorang warga sedang men-charger mobil listriknya. PT Carsurin Tbk (CRSN) bersama National Battery Research Institute (NBRI) mengumumkan peresmian fasilitas pengujian baterai kendaraan listrik (EV).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Carsurin Tbk (CRSN) bersama National Battery Research Institute (NBRI) mengumumkan peresmian fasilitas pengujian baterai kendaraan listrik (EV). Ini sebagai upaya untuk mencapai visi Indonesia menjadi pusat global produksi baterai EV.

“Kerja sama ini menandai langkah menuju pencapaian visi Indonesia untuk menjadi pusat global produksi baterai EV, dan mewakili model kolaborasi antara sektor swasta dan lembaga penelitian dalam mendorong terciptanya inovasi dan keberlanjutan,” ujar Direktur Utama Carsurin Sheila Tiwan dalam keterangan di Jakarta, Selasa (31/7/2024).

Baca Juga

Dalam perjanjian kerja sama ini, ia menjelaskan, ditetapkan kerangka kerja operasional fasilitas pengujian baterai EV dan menjadi tonggak penting dalam upaya Indonesia menuju mobilitas berkelanjutan dan kepemimpinan teknologi di sektor EV, yang memenuhi standar tertinggi keselamatan, efisiensi, dan pengelolaan lingkungan.

"Pendirian fasilitas pengujian baterai EV merupakan langkah penting dalam perjalanan kami menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk Indonesia. Fasilitas laboratorium bersama NBRI merupakan representasi dari dedikasi perseroan terhadap keunggulan, inovasi, dan komitmen terhadap kesejahteraan lingkungan kita," ujar Sheila.

Ia melanjutkan, kedua pihak akan melakukan kemajuan yang signifikan dalam mengurangi emisi karbon dan meningkatkan keamanan energi negara, sekaligus memposisikan Indonesia sebagai pemain kunci dalam industri EV global.

“Fasilitas pengujian baterai EV ini akan menyediakan jasa pengujian laboratorium yang komprehensif untuk baterai pack EV di berbagai skenario dan kondisi,” ujar Sheila.

Adapun, cakupan tersebut termasuk pada pengujian uji jatuh, kejut mekanis, vibrasi, proteksi pengisian (charging) berlebih, proteksi pengosongan (discharging) berlebih, kejut termal dan siklus termal, perlindungan suhu berlebih, perlindungan hubungan singkat eksternal, dan ketahanan api.

"Tahap awal pengujian baterai EV akan memprioritaskan mode transportasi kendaraan roda dua, sejalan dengan pasar pembelian EV di Indonesia," ujar Sheila.

Dalam kesempatan sama, Pendiri NBRI Evvy Kartini mengatakan hadirnya laboratorium pengujian baterai EV ini merupakan bukti dari visi untuk menjadikan Indonesia memiliki teknologi yang canggih dan berkelanjutan.

Dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian, pihaknya menetapkan standar baru untuk pengujian, penelitian, dan inovasi baterai EV. Kerjasama strategis ini bukan hanya jasa laboratorium saja, namun tetap melambangkan potensi dan kemajuan Indonesia sehingga dapat mendorong perubahan global dalam industri EV.

“Bersama-sama, kami menuju ke masa depan di mana energi terbarukan dan teknologi menciptakan dunia yang lebih bersih, lebih berkelanjutan untuk generasi yang akan datang,” ujar Evvy.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement