Selasa 06 Aug 2024 13:57 WIB

Insentif Pajak Perumahan Diyakini Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Realisasi intensif PPN DTP terlaksana cukup baik dan bisa menambah jumlah rumah.

Rep: Eva Rianti/ Red: Gita Amanda
 Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan, pemerintah akan terus melancarkan stimulus untuk mendongkrak konsumsi perumahan masyarakat. (ilustrasi)
Foto: dokpri
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan, pemerintah akan terus melancarkan stimulus untuk mendongkrak konsumsi perumahan masyarakat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan, pemerintah akan terus melancarkan stimulus untuk mendongkrak konsumsi perumahan masyarakat. Hal itu diyakini bakal meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal-kuartal selanjutnya di 2024.

“Kita sudah ada yang sekarang insentif PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah), kita berikan untuk rumah sampai yang harganya Rp 5 miliar, tetapi kita berikan insentifnya sampai Rp 2 miliar pertama, nah kita lakukan itu dari kuartal IV/2023 dan kita evaluasi hasilnya bagus dan mendorong pertumbuhan ekonomi di 2023,” ujar Febrio kepada wartawan di Kantor Kemenkeu, Selasa (6/8/2024).

Baca Juga

Menurut penuturannya, insentif itu berdampak cukup signifikan bagi pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu. Insentif tersebut dipastikan bakal dilanjutkan karena Kemenkeu seiring dengan tingginya demand atas kebutuhan perumahan.

“Kita melihat kebutuhan masyarakat untuk perumahan masih cukup tinggi, maka kita lanjutkan kebijakan itu di 2024, sampai Juni 100 persen dari PPN DTP, lalu mulai Juni-akhir tahun 2024 50 persen,” kata dia.

Berdasarkan analisnya, realisasi intensif PPN DTP terlaksana dengan cukup baik dan bisa menambah jumlah rumah yang dibangun dan dijual. Hal itu tercermin di dalam pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2024 dan kuartal II/2024.

“Kalau kita lihat investasi kuartal II/2024 ini lebih bagus lagi, ini adalah hasil salah satunya terutama karena investasi didominasi oleh bangunan, sekitar 70-75 persen investasi kita kan dari bangunan,” terangnya.

Sehingga, lanjut Febrio, jika banyak konstruksi dan pembangunan rumah ataupun kantor, jembatan, dan pembangunan lainnya dalam proyek strategis nasional (PSN), performance investasi akan terus tumbuh dan berpengaruh pada peningkatan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.

“Makanya kalau kita lihat nanti sampai akhir tahun kita harapkan sisi konstruksi tumbuhnya cukup tinggi. Kita harapkan bisa terus sustain untuk pertumbuhan ekonomi kita. Sejauh ini kan kalau total sudah sekitar 5,1 persen, ini sesuai dengan ekspektasi kita dan nanti harapannya di kuartal selanjutnya tetap kita pertahankan,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement