REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Penasihat politik senior untuk pemimpin Iran, Laksamana Muda Ali Shamkhani, mengunggah pesan di X pada Sabtu (10/8/2024), mengecam pengeboman sekolah Al Tabi'in di Gaza yang mengakibatkan seratusan warga Palestina meninggal dunia. Ia pun menegaskan, rencana Iran menyerang Israel masih tetap sesuai dengan rencana sebelumnya.
"Tujuan utama rezim Israel membunuh para jamaah di sekolah Al-Tabin di Gaza dan pembunuhan syuhada Ismail Haniyeh di Iran adalah penghasutan perang dan membuat pembicaraan gencatan senjata menuju kegagalan," ujar Shamkahani dikutip Iran Front Page.
Shamkani mengatakan, bahwa Iran telah melalui proses hukum, diplomatik, dan media untuk menempuh operasi militer pembalasan dan "persiapan untuk menghukum keras rezim (Israel), yang hanya mengerti bahasa kekerasan, telah dibuat."
Pada 31 Juli 2024, Israel membunuh Haniyeh di kediamannya di Teheran seusai mengikuti prosesi pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian. Iran pun kemudian bersumpah untuk mengambil tindakan balasan, mengingatkan Israel bahwa serangan balasan kali ini akan lebih keras dari sebelumnya pada 14 April yang saat itu digelar lewat serangan drone dan misil yang hanya menargetkan lokasi strategis militer.