Sabtu 17 Aug 2024 17:12 WIB

Mengapa Harus Hafal 10 Ayat Pertama Al-Kahfi Agar Terjaga dari Dajjal Bukan Cuma Membaca?

Surat al-Kahfi mempunyai sejumlah keutamaan

Ilustrasi Dajjal. Surat al-Kahfi mempunyai sejumlah keutamaan
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Fitnah Dajjal adalah salah satu godaan terbesar yang akan disaksikan oleh umat manusia sejak awal penciptaan hingga kebangkitan hari kiamat, sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

ما بين خلق آدم إلى قيام الساعة أمر أكبر من الدجَّال

Baca Juga

“Antara penciptaan Adam dan kebangkitan kiamat, tidak ada yang lebih besar daripada Dajjal.” (HR Muslim)

Telah diketahui bahwa godaan memiliki dampak yang sangat besar terhadap jiwa manusia, sehingga ketika godaan itu muncul, seseorang akan teralihkan dari segala sesuatu yang ada di sekelilingnya dan memusatkan seluruh usaha dan perhatiannya untuk mengikuti godaan tersebut, baik dengan cara terlibat dalam godaan tersebut maupun dengan cara menghindarinya mencari keselamatan.

Dalam hal ini, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Beribadah pada saat huru hara bagaikan hijrah bagiku.” (HR Muslim). Haraj: Artinya “kebingungan dan perselisihan”.

Salah satu bentuk ibadah untuk menghalau fitnah Dajjal itu adalah menghafal 10 ayat pertama dari surat Al-Kahfi. Rasulullah SAW bersabda:

عن أبي الدرداء رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "من حفظ عشر آيات من أول سورة الكهف، عُصِم من الدجَّال"، وفي رواية: "من آخر سورة الكهف"؛ رواهما مسلم.

Dari Abu ad-Darda' RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, " Barang siap ayang menghafal 10 ayat pertama Surat al-Kahfi maka dia akan terjaga dari Dajjal." Dalam riwayat lain menyebutkan akhir surat al-Kahfi." (HR Muslim).

Sebagian ulama mengatakan, salah satunya Imam Al-Qurthubi RA bahwa pada masa-masa perselisihan, hati dan telinga manusia disibukkan dengan perselisihan, mengikutinya, dan menerima berita dari sana-sini, sehingga melalaikan mereka dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya SAW berpalingnya mereka dari ibadah pada masa-masa perselisihan itu bagaikan hijrahnya Rasulullah SAW.

Lantas mengapa Rasulullah SAW menganjurkan menghafalnya, bukan sekadar membacanya saja dari Mushaf Alquran?

Hal ini karena fitnah Dajjal adalah fitnah yang paling besar dari semua fitnah, maka persiapan untuk menghadapinya lebih besar daripada yang lain, maka menghafal ayat-ayat Alquran adalah yang dibutuhkan, bukan hanya membacanya, karena Allah Maha Mengetahui kapan fitnah itu muncul, di mana manusia akan berada ketika itu dekat atau jauh dari Alquran, dalam jangkauan “untuk membacanya” atau tidak dapat menjangkaunya?

Dia harus menyimpannya di dalam dadanya, di dalam dadanya, dengan menghafal dan merenungkannya, mengingatnya segera setelah dia membutuhkannya dalam bentuk kata, makna, pikiran dan perenungan, karena godaan seperti Dajjal membutuhkan keseriusan dalam merenungkan ayat-ayat Allah dalam hati.

Berikut Surat Al Kahfi Ayat 1-10 Lengkap:

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement