Rabu 21 Aug 2024 20:47 WIB

Kezaliman Kian Terang-terangan, Ustadz Salim A Fillah: Allah akan Akhiri dengan Cara-Nya

Ustadz Salim A Fillah meminta umat Islam tetap berikhtiar

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Zalim kezaliman (ilustrasi). Ustadz Salim A Fillah meminta umat Islam tetap berikhtiar
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –Penulis buku Islami dan pendakwah dari Yogyakarta, Salim A Fillah mengatakan, segala bentuk kezaliman dan angkara murka di dunia akan diakhiri oleh Allah dengan cara yang indah. Menurut dia, tugas umat Islam hanya berjuang sekuat tenaga.

"Terhadap segala kezhaliman dan angkara murka, tugas kita hanya berupaya dan berjuang sekuat tenaga. Allah yang akan mengakhiri semua dengan caraNya, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana," ujar Ustadz Salim dikutip dari deskripsi unggahan video di akun instagram @salimafillah_Official, Rabu (21/8/2024).

Baca Juga

Dalam video itu, Ustads Salim menjelaskan bahwa saat melawan keangkaramurkaan Raja Namrud, tugas Nabi Ibrahim hanya berupaya dengan kemampuannya dalam berdebat. Tetapi, kata dia, Allah lah yang mengakhiri kezaliman sang raja itu dengan nyamuk.

Terhadap keangkaramurkaan Firaun, kata dia, tugas Nabi Musa juga hanya berjuang bersama Bani Israil. Namun, yang mengakhirinya adalah air laut yang digerakkan oleh Allah SWT.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Arif Nursalim (@salimafillah_official)

"Terhadap kaum Ad maupun Tsamud, maka Nabi Hud dan Nabi Shaleh juga hanya tugasnya berjuang. Yang mengakhiri adalah angin dan juga suara guntur berhadap pasukan Ahzab yang pongah," ucap Ustadz Slaim.

Bahkan, tambah dia, Nabi Muhammad SAW juga hanya bertugas untuk bersabar, istiqomah, dan bertahan di Madinah. Lalu, yang mengakhiri kezaliman mereka pada akhirnya adalah angin yang diperintahkan Allah.

"Kepada kezaliman apapun tugas kita taat dan istiqomah berjuang sejauh kekuatan, sejauh kemampuan, Allah SWT yang akan mengakhiri dengan cara yang paling indah," kata Ustadz Salim.

Umat Islam...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement