Jumat 23 Aug 2024 08:19 WIB

Ini Tiga Skenario Bagi Anies untuk Maju di Pilgub Jakarta

PDIP masih membuka peluang untuk Anies agar bisa maju di Pilkada DKI.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan sambutan saat menghadiri acara Silaturahmi Idul Adha bersama sejumlah elemen warga di Jakarta, Rabu (19/6/2024). Pada kesempatannya, Anies menerima aspirasi dari warga yang tergabung dalam kelompok Masyarakat Peduli Jakarta agar maju dalam ajang pemeilihan Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024 yang digelar pada November mendatang.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan sambutan saat menghadiri acara Silaturahmi Idul Adha bersama sejumlah elemen warga di Jakarta, Rabu (19/6/2024). Pada kesempatannya, Anies menerima aspirasi dari warga yang tergabung dalam kelompok Masyarakat Peduli Jakarta agar maju dalam ajang pemeilihan Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024 yang digelar pada November mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nasib mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju Kembali dalam Pilgub Jakarta masih belum jelas. Meski peluang itu terbuka setelah putusan Mahkamah Konstitusi, namun hal itu bukanlah hal mudah.

PDIP yang bisa menjadi pintu masuk buat Anies memberikan syarat tidak mudah. Bahkan Ketua Umum Megawati telah bertanya-tanya apakah Anies akan 'nurut' terhadapi PDIP? Ia juga menyindir Anies yang disebutnya 'kemana saja' selama ini.

Baca Juga

“Dia benar nih kalau mau sama PDI (Perjuangan)? Kalau mau jangan kayak begitu dong ya. Mau nggak nurut ya?,” begitu kata Megawati.

Ucapan Megawati itu, pun disambut riuh para kadernya dengan tepuk tangan. “Iya, dong,” tegas Megawati.

Lantas apakah mungkin Anies masuk menjadi kader PDIP?Bagaimana jalan lain bagi Anies untuk maju?

Berikut tiga opsi Anies maju ke Pilkada.

1. Anies Merapat ke PDIP

Pilihan Anies merapat ke PDIP masih sangat mungkin. Meski berat, dua-duanya bisa dalam posisi saling menguntung. Karena bagaimana pun PDIP juga butuh sosok kuat untuk di Pilkada DKI. Sementara saat ini baru Anies yang berada di posisi pertama.

Adapun Ahok yang juga punya elektabilitas tinggi di DKI juga tidak mudah bila melawan Ridwan Kamil. Ini lantara Ahok sudah punya jejak kurang bagus di DKI.

PDIP seperti diketahui meraih 850.174 suara saat pemilu kemarin di Jakarta atau sekitar 14,01 persen. Angka itu sudah cukup untuk mengantarkan Anies karena batasan di putusan MK yakni 7,5 persen.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Krisyanto, kemarin (22/8/2024) menyampaikan, partainya masih membuka gerbang yang lebar bagi Anies Baswedan untuk dicagubkan dalam Pilkada Jakarta. Bahkan kata Hasto, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri yang akan menyiapkan visi dan misi untuk Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.

Beberapa visi dan misi tersebut diantaranya, kata Hasto, menyangkut soal pengaturan kota, lingkungan, dan keberpihakan terhadap jelata. “Tadi Ibu (Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri) sudah menjelaskan, visi misi dipersiapkan oleh partai,” begitu kata Hasto.

2. Anggota KIM Plus Balik Badan

Peluang lain yang juga berat yakni ada salah satu anggota partai di KIM Plus yang balik badan dukung Anies. Karena berdasarkan putusan MK terbaru, ada 8 partai yang bisa mengusung sendiri calonnya di Jakarta. Delapan partai tersebut yakni PKB, Gerindra, PDIP, Golkar, Nasdem, PKS, PAN, dan PSI.

Dari delapan partai tersebut, PKS menjadi salah satu partai yang pernah mengusung Anies bersama Sohibul Iman. Namun saat itu kandas lantaran tidak punya cukup dukungan suara. PKS memilih untuk masuk KIM Plus yang mendukung pasangan Ridwan Kamil dan Suswono (kader PKS).

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement