Selasa 03 Sep 2024 14:21 WIB

Pameran Seni Rupa ke-2 'Indonesia 100%' Resmi Dibuka di Galeri Nusantara UNU Yogyakarta

Pembukaan pameran diawali dengan peresmian Gus Dur Corner.

Rep: Fiona Arinda Dewi/Wuni Khoiriyah Azka/ Red: Fernan Rahadi
Galeri Nusantara Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta menggelar pembukaan Pameran Seni Rupa ke-2 bertajuk Indonesia 100%, Jumat (30/8/2024) malam. Acara yang berlangsung di Kampus UNU Yogyakarta ini diisi dengan berbagai kegiatan seni dan budaya yang memikat perhatian banyak pengunjung.
Foto: Wuni Khoiriyah Azka
Galeri Nusantara Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta menggelar pembukaan Pameran Seni Rupa ke-2 bertajuk Indonesia 100%, Jumat (30/8/2024) malam. Acara yang berlangsung di Kampus UNU Yogyakarta ini diisi dengan berbagai kegiatan seni dan budaya yang memikat perhatian banyak pengunjung.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Galeri Nusantara Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta menggelar pembukaan Pameran Seni Rupa ke-2 bertajuk 'Indonesia 100%', Sabtu (31/8/2024) malam. Acara yang berlangsung di Kampus UNU Yogyakarta ini diisi dengan berbagai kegiatan seni dan budaya yang memikat perhatian banyak pengunjung.

Pembukaan pameran diawali dengan peresmian Gus Dur Corner yang didedikasikan untuk mengenang pemikiran dan kontribusi Gus Dur. Suasana semakin semarak dengan penampilan musik keroncong, permainan pianis, dan seremoni pembukaan pameran. Berbagai kegiatan lainnya, seperti Gus Dur Memorial Lecture, orasi budaya, talkshow, pembacaan puisi, stand-up comedy, pentas monolog, dan gema sholawat Nusantara turut menyempurnakan rangkaian acara.

Salah satu momen penting dalam acara ini adalah Talkshow Jagongan Seni yang dihadiri oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, Noorhaidi dan seniman Agung Irawan. Dalam diskusi ini, mereka mengulas pentingnya seni sebagai inspirasi kehidupan dan bagaimana seni dapat merefleksikan spiritualitas yang mendalam.

Agung dalam pemaparannya menekankan peran besar seni dalam peradaban manusia. Ia menjelaskan bahwa seni tidak hanya sebagai media ekspresi estetika, tetapi juga memiliki nilai spiritual yang tinggi.

“Semakin tinggi spiritualitas seseorang, maka karya seni yang dihasilkan harus nyata dan dapat dibuktikan melalui sains serta teknologi sebagai kelengkapan dari peradaban,” ujar Agung.

Ia juga menyoroti bagaimana seni bisa menjadi ruang untuk menyampaikan simbol-simbol spiritualitas manusia kepada Tuhan.

Noorhaidi menambahkan bahwa seni memiliki peran krusial dalam perkembangan peradaban Islam, terutama pada masa kejayaan yang dikenal sebagai The Golden Age of Islam pada abad ke-8 hingga ke-12. Bagaimana tradisi seni dari Yunani-Romawi diadopsi dan dikembangkan oleh para seniman Muslim pada masa itu, menghasilkan karya seni yang tidak hanya indah tetapi juga sarat dengan nilai-nilai spiritual dan budaya.

"Saya sangat senang hari ini UNU Yogyakarta menggelar pameran seni ini, karena seni begitu penting bagi kita dan harus terus dikembangkan," kata Noorhaidi.

Pameran Seni Rupa ke-2 'Indonesia 100%' ini menjadi ajang untuk menampilkan karya-karya seni yang kreatif dan inovatif, sekaligus menjadi ruang untuk merenungkan peran seni dalam kehidupan dan spiritualitas. Pameran ini diharapkan mampu menginspirasi dan memperkaya wawasan seni masyarakat, serta menjadi bagian dari upaya memajukan kebudayaan Indonesia. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement