REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) DKI Jakarta Pramono Anung-Rano Karno berkunjung ke kediaman mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Kamis (5/9/2024). Dalam kunjungan itu, pasangan yang diusung oleh PDIP dan Partai Hanura itu mendapatkan wejangan dari lelaki yang kerap disapa Bang Yos itu.
Bang Yos menilai, Pramowo-Rano harus bisa menjaga persatuan yang ada di DKI Jakarta. Pasalnya, Jakarta merupakan miniatur dari Indonesia, di mana masyarakat yang tinggal sangat majemuk dan berasal dari berbagai kalangan.
"Kondisi itu adalah kondisi yang sangat rawan apabila pemimpinnya tidak bisa menyatukan," kata dia di kediamannya, Kamis siang.
Karena itu, ia mewanti-wanti Pramono-Rano untuk bisa menjaga persatuan warga di Jakarta. Pasalnya, ketika terjadi konflik horizontal di Jakarta, dampaknya akan menyebar ke berbagai daerah lainnya, mengingat Jakarta merupakan barometer Indonesia.
Ia menilai, seorang pemimpin di Jakarta harus bisa menjadi luwes atau bergaul dengan berbagai pihak. Hal itu dinilai penting dilakukan untuk mempersatukan keberagaman yang ada.
Menurut dia, magnet Jakarta itu pula yang membuat pemilihan gubernur (pilgub) selalu seksi. Bahkan, ia menyinggung Ridwan Kamil yang disebut hampir pasti menang apabila maju di Jawa Barat (Jabar), sampai turun untuk menjadi calon gubernur (cagub) DKI Jakarta.
"Karena itu pemilihan Jakarta untuk gubernur itu selalu seksi gitu kan. Yang di Jawa Barat yang sudah boleh dikatakan di tangan pun ke sini, karena memang seksi di sini. Itu wajar saja," ujar Bang Yos.
Selesaikan Program
Bang Yos juga berpesan kepada Pramono-Rano agar dapat menyelesaikan program prioritas gubernur sebelumnya. Menurut dia, program prioritas itu harus dilanjutkan agar permasalahan klasik di Jakarta bisa cepat selesai.
Ia mencontohkan, salah satu penyebab kemacetan masih terus terjadi di Jakarta adalah karena sistem transportasi yang ada belum tersambung sepenuhnya. Hal itu harus menjadi fokus gubernur selanjutnya untuk menuntaskan.
"Kenapa masih macet terus? Karena pola transportasi makro, yang dari MRT, LRT, Busway, alternatifnya lagi waterway, belum selesai. Nah itu kan, jadi fokus selesaikan itu supaya Jakarta buka dari macet," kata dia.
Bang Yos mengatakan, stasiun MRT yang kini hanya sampai Fatmawati harus diperpanjang sampai Depok, bahkan Bogor. Pasalnya, masyarakat yang bekerja di Jakarta bukan hanya warga setempat.
Selain itu, untuk mengatasi banjir yang menjadi salah satu masalah klasik di Jakarta, gubernur selanjutnya harus menyelesaikan permasalahan yang ada dari hulu sampai ke hilirnya.