REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Areal tanaman padi pada musim tanam gadu (kering) di sejumlah daerah di Kabupaten Cirebon, menghadapi ancaman kekeringan hingga berpotensi gagal panen (puso). Hal itu menyusul minimnya pasokan air irigasi dan ketiadaan hujan di musim kemarau ini.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon, Tasrip Abu Bakar mengatakan, tanaman padi yang terancam kekeringan itu terutama di wilayah Kecamatan Kapetakan. Seperti di Desa Karangkendal, Grogol, Dukuh, Pegagan Lor dan Pegagan Kidul.
‘’Ancaman kekeringan itu karena tanaman padi tidak mendapat pasokan air yang cukup. Dan jika dibiarkan, maka nantinya terancam gagal panen,’’ ujar Tasrip kepada Republika, Jumat (6/9/2024).
Tasrip mengatakan, umur tanaman padi di desa-desa tersebut berkisar antara 20 – 40 hari. Para petani tidak bisa mengupayakan penyelamatan tanaman padi dengan sumur pantek karena air yang keluar berasa asin.