Sabtu 07 Sep 2024 23:11 WIB

Potensi Lembaga Amil Zakat Era Digital Jadi Fokus Rakernas NU-Care Lazisnu

Dana Lasiznu diperuntukkan untuk pemberdayaan golongan situ

Ketua Lazisnu-PBNU, Hasan bin Ali.
Foto: Dok Istimewa
Ketua Lazisnu-PBNU, Hasan bin Ali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-NU Care-Lazisnu menyelenggarakan rapat kerja nasional (Rakernas) di Hotel Lumire, Jakarta Pusat mulai dari Jumat-Sabtu, 6-7 September 2024.

Rakernas NU-Care Lazisnu mengangkat tema Unlocking the Potential Amil Zakat in The Digital Era atau Membuka Potensi Amil Zakat di Era Digital.

Baca Juga

Ketua Lazisnu PBNU, Habib Ali Hasan Al Bahar saat pembukaan Rakernas, Jumat (6/9/2024) menyampaikan bahwa NU Care-Lazisnu berkomitmen tinggi dalam penyaluran dana berupa zakat, infak, sedekah, dan donasi kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Kami dari Lazisnu berkomitmen menjaga mutu lembaga agar terus MANTAP (modern, akuntabel, transparan, amanah, dan profesional) demi menjaga kepercayaan para dermawan," kata Habib Ali.

Menurutnya, era digital saat ini adalah momentum penting untuk memaksimalkan peran zakat, infak, dan sedekah sebagai solusi pengentasan kemiskinan, pemberdayaan ekonomi, serta penanganan masalah sosial dan kemanusiaan.

Dengan pengelolaan yang baik, lanjut Habib Ali, ZIS dapat menjadi instrumen kuat dalam memperbaiki kesejahteraan umat.

Rakernas merupakan langkah strategis untuk menyusun langkah-langkah menuju visi tersebut. Selain itu, Lazisnu diharapkan dapat mengoptimalkan potensi para amil di era digital saat ini secara koheren dari hulu ke hilir.

“Melalui transformasi digital, Lazisnu berharap dapat mempercepat, memudahkan, meningkatkan transparansi pengelolaan zakat secara koheren,” kata Habib Ali.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf berpesan agar Lazisnu tak hanya berfokus pada pengumpulan dan penerimaan zakat, tetapi juga mengutamakan tauzi' (pendistribusian) dan tasharuf (penyaluran) zakat.

"Lebih dari soal mengambil zakatnya, lebih dari soal mengumpulkan zakat, infak, dan sedekahnya, maka lebih penting dari amal zakat ini adalah tauzi' dan tasharuf-nya," kata Gus Yahya.

Tercatat sepanjang 2023 Lazisnu menerima dana sebesar Rp2,342 triliun dan telah didistribusikan sejumlah Rp2,327 triliun.

Dana tersebut disalurkan melalui 5 pilar program NU Care-Lazisnu yakni NU Care Cerdas, NU Care Berdaya, NU Care Sehat, NU Care Damai, NU Care Damai. Selain itu, banyak juga dana bantuan yang disalurkan untuk membantu rakyat Palestina korban genosida Israel.

Hadir dalam pembukaan ini Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama Eny Retno Yaqut, dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Rakernas diikuti NU Care-LAZISNU tingkat wilayah, kabupaten, dan beberapa PCINU. Saat pembukaan juga diwarnai penyerahan penghargaan NU Care-LAZISNU dengan Tata Kelola Terbaik yaitu NU care-Lazisnu Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Cilacap. Selain itu penghargaan juga diberikan kepada NU Care-Lazisnu dengan Laporan Terbaik yaitu Kota Cirebon, Mukomuko, dan Taiwan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement