REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis politik Rocky Gerung ikut menyoroti program naturalisasi pemain timnas Indonesia. Kritikan Rocky itu muncul berselang tidak lama setelah mantan dubes RI untuk Polandia, Peter Frans Gontha malu dengan kondisi timnas Indonesia saat ini, yang didominasi pemain keturunan.
Saat ini, dari starting eleven, hanya dua pemain yang benar-benar hasil pembibitan lokal. Rocky pun menyoroti kondisi timnas Indonesia saat ini. "Euforia di dalam persebakbolaan kita, tapi euforia itu membatalkan atau membuat kita lupa bahwa yang bermain di lapangan itu sebetulnya adalah bukan bukan grup yang kita idealkan, sebetulnya," ujar Rocky dalam video viral dikutip Republika.co.id di Jakarta, Ahad (15/9/2024).
BACA JUGA: 5 Hadits Rasulullah SAW tentang Keutamaan Shalawat Nabi
Dia mengakui, saat ini, olahraga sepak bola memang sudah mendunia. Karena itu, keputusan naturalisasi menjadi hal wajar dipilih beberapa negara demi meningkatkan prestasi timnas. Hanya saja, Rocky memiliki catatan terkait kebijakan naturalisasi yang dikerjakan PSSI.
"Orang yang akan saksikan itu kegembiran di lapangan, tapi kalau ada timnas itu dianggap timnas harusnya datang dari bibit-bibit kita, karena belum ada bibit kita naturalisasi itu juga semacam pembenaran sehingga pembibitan itu berhenti, jadi kita mesti anggap bahwa walaupun kita kalah melulu, tapi kita ada upaya untuk menghasilkan prestasi melalui pembibitan," kata Rocky.
Merujuk susunan daftar 11 pemain terakhir melawan Australia, hanya dua pemain timnas Indonesia yang berasal dari bibit akademi lokal. Dia adalah Rizky Ridho dan Marselino ferdinan. Adapun sembilan pemain sisanya merupakan naturalisasi. Mereka adalah Maarten Paes, Sandy Walsh, Jay Idzes, Justin Hubner, Calvin Verdonk, Ivar Jenner, Nathan Tjoe A On, Ragnar Oratmangoen, dan Rafael Struick.
Peter gembok akun Instagram...