Kamis 19 Sep 2024 14:37 WIB

Teror Israel tak Juga Berhenti, Tiga Ayat Alquran Ini Ungkap Betapa Mereka Haus Darah

Mereka kerap membunuh para nabi yang mengajak kepada manusia untuk adil.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Tentara dari Batalyon Netzah Yehuda, pasukan paling brutal Israel, sedang beroperasi di Jalur Gaza.
Foto: IDF
Tentara dari Batalyon Netzah Yehuda, pasukan paling brutal Israel, sedang beroperasi di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, Teror Israel terhadap umat manusia tidak juga berhenti. Serangan beruntun berupa bom pager dan walkie talkie yang meledak bersamaan di Lebanon dan Suriah menjadi bukti terbaru betapa sifat 'haus darah' zionisme menjadi karakter mereka di tengah pembantaian terhadap warga Gaza yang tidak juga berhenti. 

Alquran merupakan kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril sudah mengungkap kegemaran membunuh mereka.

Baca Juga

Tidak hanya itu, kaum Yahudi bahkan disebut kerap membuh para nabi yang mengajak manusia untuk baik dan berlaku adil. Setidaknya ada tiga ayat Alquran yang mengungkapkan kegemaran kaum Yahudi membunuh: 

1. Surat Ali Imran ayat 21

Dalam ayat ini, Allah menggambarkan kedurhakaan kaum Yahudi dan kegemaran mereka membunuh para nabi. Mereka terbiasa membunuh mereka hanya karena ajarannya dianghap tidak sesuai dengan tradisinya. 

Allah SWT berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَيَقْتُلُونَ الَّذِينَ يَأْمُرُونَ بِالْقِسْطِ مِنَ النَّاسِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Allah, membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar), dan membunuh manusia yang memerintahkan keadilan, sampaikanlah kepada mereka kabar ‘gembira’ tentang azab yang pedih." (QS Ali Imran [3]:21)

Dalam Tafsir Tahlili Kemenag dijelaskan, dalam ayat ini, Allah mencela sikap orang Yahudi pada zaman para rasul sebelum Nabi Muhammad, yang dengan taklid buta mengikuti perbuatan nenek moyang mereka. Padahal sesungguhnya mereka sudah mengetahui kesalahan dan kejahatan nenek moyang mereka.

Dengan keterangan ayat ini, bertambah jelaslah keburukan orang Yahudi. Sukar bagi mereka mencari alasan untuk membersihkan diri dengan menyatakan beriman. Kejahatan mereka yang terbukti dalam sejarah, menyebabkan mereka mendapat celaan dan kutukan.

Orang Yahudi di zaman Rasulullah SAW dianggap ikut bersalah, karena mereka tidak menunjukkan sikap tidak setuju terhadap kejahatan nenek moyang mereka. Di samping membunuh para nabi, orang Yahudi zaman dahulu juga telah membunuh para hukama (orang-orang bijaksana), yaitu yang disebut dalam ayat ini sebagai “orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil”. Mereka terdiri dari cerdik pandai, yang menjadikan keadilan itu sebagai tiang keutamaan.

Martabat para hukama di dalam memberikan petunjuk di bawah martabat para nabi dan demikian pula pengaruh mereka. Membunuh hukama berarti membunuh akal dan menghancurkan keadilan. Hal ini merupakan dosa besar dan sangat merugikan. Karena itu Allah memberikan peringatan kepada orang Yahudi bahwa mereka akan menerima azab yang pedih di dunia dan di akhirat. 

Siapakah yang lebih berhak menerima azab yang pedih itu kalau bukan mereka yang kejam lagi melampaui batas dalam berbuat kejahatan, seperti membunuh para nabi dan para cerdik pandai?

 

Pembunuh para nabi..

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement