Kamis 19 Sep 2024 10:55 WIB

Optimistis pada Pemerintahan Prabowo, Anindya Bakrie: Pengusaha Beralih ke Ekonomi Hijau

Pemerintahan Prabowo – Gibran diharapkan fokus pada hilirisasi critical minerals.

Red: Budi Raharjo
 Untuk kali keenam sejak 2019, Anindya Bakrie kembali memenuhi undangan Milken Institute membawa misi bisnis dan investasi di Indonesia dalam Milken Asia Summit di Hotel Four Seasons, Singapura.
Foto: .
Untuk kali keenam sejak 2019, Anindya Bakrie kembali memenuhi undangan Milken Institute membawa misi bisnis dan investasi di Indonesia dalam Milken Asia Summit di Hotel Four Seasons, Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk kali keenam sejak 2019, Anindya Bakrie kembali memenuhi undangan Milken Institute membawa misi bisnis dan investasi di Indonesia dalam Milken Asia Summit di Hotel Four Seasons, Singapura. Kali ini, Anindya hadir sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sekaligus CEO Bakrie Brothers dan Presiden Komisaris VKTR.

Anindya diundang dalam diskusi Sesi Publik bertema "Mendorong Transisi Menuju Pertumbuhan Berkelanjutan". Selain Anindya, turut hadir sebagai narasumber Menteri Sumber Daya Alam dan Keberlanjutan Lingkungan Malaysia Nik Nasmi Nik Ahmad, Presiden Boeing Asia Tenggara Penny Burtt dan CEO Alat, Amit Mudha. Diskusi ini dimoderatori oleh Meghan Morris, Deputi Kepala Biro dari media Business Insider.

Baca Juga

Dalam diskusi tersebut, Anindya menjelaskan semakin banyaknya dunia usaha yang beralih ke green-shoring yang berbasis pada prioritas tanggung jawab terhadap lingkungan. Dalam hal ini Grup Bakrie menyadari perlunya memindahkan produksi ke daerah yang memprioritaskan tanggung jawab lingkungan yang juga membuka peluang investasi besar terutama di Indonesia.

Anindya menambahkan Indonesia memimpin dengan potensi energi terbarukan dari biofuel, solar, dan geothermal. Indonesia menargetkan untuk memproduksi 23 persen energinya dari sumber terbarukan pada tahun 2025, demi mendukung strategi net-zero jangka panjang.