REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA — Aparat keamanan Indonesia memastikan tak ada uang tebusan dalam pembebasan Kapten Philip Mark Marthens dari penyanderaan kelompok separatis bersenjata Papua Merdeka. Kepala Operasi Damai Cartenz Brigadir Jenderal (Brigjen) Faizal Ramadhani menegaskan, aparat gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri selama ini hanya mengandalkan pendekatan dan negosiasi dengan Egianus Kogeya agar melepaskan pilot maskapai penerbangan Susi Air tersebut.
“Nggak ada tebusan. Tidak ada tebusan. Kita hanya menggunakan sarana kontak saja,” begitu kata Brigjen Faizal, di Timika, Ahad (22/9/2024).
Brigjen Faizal yang kini juga menjabat sebagai Wakapolda Papua itu juga mengatakan, ada banyak peran keterlibatan pihak-pihak ketiga di luar TNI-Polri dalam usaha menyelematkan Kapten Philip. Kata dia, TNI-Polri melibatkan para tokoh-tokoh masyarakat dari kalangan adat, dan kalangan gereja, juga keluarga dari Egianus Kogeya selaku pemimpin kelompok penyandera.
“Kita mengandalkan peran tokoh-tokoh masyarakat. Kemudian kita juga melakukan pendekatan kekeluargaan, dengan sarana-sarana kontak, dan itu sudah berlangsung beberapa waktu,” kata Brigjen Faizal.