Kamis 17 Oct 2024 15:33 WIB

Kanada Salurkan Bantuan Keuangan untuk Pengungsi Palestina

Bantuan finansial akan mendukung para pengungsi Palestina di Kanada.

ILUSTRASI Imigran asal Palestina.
Foto: EPA-EFE/QUIQUE GARCIA
ILUSTRASI Imigran asal Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, HAMILTON -- Pemerintah Kanada mengumumkan pemberian dukungan finansial kepada warga Palestina dari Jalur Gaza yang mengungsi ke negara tersebut. Menteri Imigrasi, Pengungsi, dan Kewarganegaraan Marc Miller mengatakan, bantuan tersebut akan mendukung para pengungsi agar menjadi ajek saat berbaur dengan masyarakat setempat, terutama ketika mereka akan mencari pekerjaan.

"Bantuan finansial tersebut akan membantu warga Gaza memenuhi kebutuhan dasarnya--seperti sandang, pangan, dan papan--ketika berbaur di tengah masyarakat Kanada," kata dia dalam pernyataan tertulis, Rabu (16/10/2024) waktu setempat.

Di samping bantuan keuangan, warga Palestina dari Jalur Gaza akan menerima bantuan kesehatan selama tiga bulan di bawah Skema Kesehatan Federal Sementara. Mereka juga akan mendapat akses ke pelbagai layanan masyarakat. Misalnya, pelatihan bahasa serta panduan hidup di Kanada, termasuk tutorial mencari pekerjaan.

"Kami tetap berkomitmen mendukung rakyat Palestina di tengah krisis kemanusiaan yang mereka hadapi di Gaza, dan kami peduli atas nasib semua orang di kawasan tersebut," ucap Miller.

 

"Kami akan terus membantu para pengungsi hidup dan berkembang di tengah masyarakat di seantero Kanada sembari terus menjamin keselamatan semuanya," tambah menteri Kanada itu.

Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM) menyambut positif langkah pemerintah tersebut. Kebijakan ini dipandang sebagai "langkah awal yang positif untuk membantu kaum imigran dari Palestina."

"Namun, masih banyak yang perlu dilakukan. Hal ini sekadar awalan saja," demikian pernyataan NCCM.

Eropa gusar

Sebelumnya, tentara penjajahan Israel (IDF) kembali melakukan serangan yang menyasar pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di selatan Lebanon, Rabu (17/10/2024). Sementara sejumlah negara Eropa mengusulkan perubahan ‘aturan keterlibatan’ atas serangan terus-menerus Israel itu.

UNIFIL telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa sebuah tank Israel menargetkan posisi PBB lainnya di Lebanon selatan semalam Misi penjaga perdamaian mengatakan bahwa salah satu menara pengawas di desa Kfar Kila, Lebanon, dihantam oleh tank Merkava Israel, menghancurkan dua kamera dan merusak menara.

“Sekali lagi kita melihat serangan langsung dan tampaknya disengaja terhadap posisi UNIFIL,” kata pernyataan itu dilansir Reuters. Israel telah menargetkan posisi UNIFIL beberapa kali dalam seminggu terakhir, dalam upaya nyata untuk mendorong PBB menarik pasukan penjaga perdamaian.

Sementara, anggota UNIFIL dari Uni Eropa menyerukan revisi aturan keterlibatan pasukan PBB di Lebanon. Selama ini, “aturan keterlibatan” UNIFIL mencegah pasukan itu melakukan tindakan militer, bahkan untuk melindungi diri. Aturan keterlibatan juga tak memberikan kuasa pada UNIFIL untuk melucuti kelompok bersenjata di zona yang mereka jaga.

“Ke-16 negara Uni Eropa yang berkontribusi pada misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon percaya bahwa aturan keterlibatannya harus lebih efektif,” kata Kementerian Pertahanan Italia pada Rabu, meskipun hal ini bergantung pada Israel untuk menghentikan operasinya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement